Berita Tabanan

Pak Jojon Puluhan Tahun Bergelut Dengan Senapan Angin, Jadi Mekanik Sejak 1982

Seorang pria paruh baya tampak sibuk membongkar sebuah senapan angin di bengkelnya di Banjar Lebah Baleran, Desa Dajan Peken, Tabanan, Jumat 18, Febru

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Karsiani Putri
I Made Prasetia Aryawan
I Putu Suarnata atau Jojon saat sibuk memperbaiki senapan angin milik pelanggannya di Banjar Lebah Baleran, Desa Dajan Peken, Tabanan, Jumat, 18 Februari 2022. 

Sejak saat itu, Jojon telah menjarah berbagai wilayah di Bali dan tentunya itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan di masa mudanya.

Selain tupai, dulunya juga ia kerap berburu landak.

Beberapa tahun menekuni hobi itu, ia kemudian sedikit demi sedikit belajar memperbaiki senapan angin tersebut.

Ia belajar secara otodidak tanpa ada yang mengajari ataupun lewat Google.

Baca juga: GOOGLE CHROME Ganti Icon Baru Pasca Alami Perubahan Terakhirnya di Tahun 2014, Ini Perbedaannya

Baca juga: Termasuk Bali, WHO Sebut 3 Provinsi di Indonesia Berada di Tingkat Penularan Covid-19 Sangat Tinggi

Baca juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 23 Secara Resmi Dibuka, Sediakan Kuota Sebanyak 500 Ribu

Berbeda dengan sekarang, para mekanik senapan angin lebih banyak belajar dari YouTube.

"Saya otodidak dari dulu itu. Tahun 1982 baru mulai saya perbaiki senapan angin milik teman, kemudian seiring waktu berjalan mulai memperbaiki teman yang lebih jauh seperti Penebel dan sekitarnnya," tuturnya. 

Suarnata mengingat, saat itu informasi begitu cepat menyebar dari mulut ke mulut.

Selain itu, ia juga banyak memiliki teman karena dulunya berkelana berburu tupai.

Seringkali, ia mendapat pasuh (kerjaan) dari rekannya yang berasal dari luar Tabanan.

Terutama Jembrana yang memang banyak penghobi senapan angin karena tujuan memburu hama tupai. 

"Saya ini orangnya tidak berani macam-macam. Ketika dapat kerjaan, misalnya senapan milik teman saya pasti usahakan perbaiki dengan semaksimal mungkin. Disini saya mempertahankan kualitas karena itu menjadi kepuasan tersendiri," tegasnya.

Sejak saat itu ia semakin banyak menerima permintaan servis senapan angin.

Bahkan tak hanya di Bali, warga dari Jawa juga rela datang ke Tabanan hanya untuk memperbaiki senapannya agar kembali berfungsi optimal.

Sehari, ia kerap menerima hingga 5 orang bahkan lebih.

Tapi itu saat sebelum pandemi, mulai pandemi ini ia lebih jarang menerima kerjaan servis senapan angin karena kondisinya yang tak memungkinkan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved