Berita Tabanan
Kisah Pak Jojon, Seorang Ahli Senapan Angin dari Tabanan, Rekor Tembak 197 Tupai dalam Satu Hari
I Putu Suarnata (58) tampak sibuk membongkar senapan angin di bengkelnya di Banjar Lebah Baleran
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - I Putu Suarnata (58) tampak sibuk membongkar senapan angin di bengkelnya di Banjar Lebah Baleran, Desa Dajan Peken, Tabanan, Bali, Jumat 18 Februari 2022.
Nama mekanik senapan angin ini sudah terkenal di Tabanan.
Ternyata ia sudah menjadi mekanik senapan angin sejak tahun 1982 silam.
Pria yang akrab disapa Pak Jojon ini menceritakan kisahnya. Ia mengaku hobi dengan senapan angin sejak tahun 1970.
Baca juga: Anak 14 Tahun Tewas Tertembak Senapan Angin Karena Dikira Burung di Pohon
Hobi yang ia sebut sebagai warisan dari orangtua juga kakak kandungnya.
Kala itu, ia gemar berkelana memburu tupai.
Dahulu tupai disebut hama karena kerap merusakan tanaman buah terutama kelapa.
Saat itu ia membentuk seka semal atau kelompok pemburu tupai.
Tak hanya di Tabanan, Jojon bersama dengan teman-temannya juga kerap berburu sampai Jembrana, Gianyar, Buleleng hingga Karangasem.
Memburu tupai tak hanya keinginan komunitas, mereka sering mendapat undangan dari petani agar memburu tupai di kebun warga.
Pernah dalam sehari, ia mampu menembak 197 tupai.
"Saya awalnya memang penghobi, itu dari tahun 70an sudah. Kala itu saya bersama teman-teman juga punya kelompok pemburu tupai," kata Suarnata saat ditemui di bengkelnya.
Pengalaman masa mudanya itu tak akan pernah bisa ia lupakan.
Selain tupai, mereka kerap berburu landak. Ia kemudian belajar memperbaiki senapan angin.
"Saya otodidak dari dulu itu. Tahun 1982 baru mulai saya perbaiki senapan angin milik teman," tuturnya.