Berita Buleleng
Produksi Soju dari Air Gunung Batukaru dan Beras Buleleng, Kini Banyak Diminati Remaja
Soju merupakan minuman khas Korea Selatan, kini banyak diminati oleh para remaja di Indonesia.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pecinta film drama Korea mungkin tidak asing lagi dengan minuman soju.
Minuman beralkohol yang terbuat dari bahan fermentasi beras ini kerap disajikan, ketika pemeran dalam film sedang memeragakan adegan makan.
Soju yang merupakan minuman khas Korea Selatan itu pun kini banyak diminati oleh para remaja di Indonesia.
Kesempatan ini lantas dimanfaatkan PT Ace Wija Internasional untuk membuat produk soju.
Baca juga: Koster Sebut Popularitas Arak Bali Semakin Meningkat, Bakal Bersaing dengan Soju atau Vodka
Soju yang diberi label Wija itu dibuat mengikuti keinginan lidah orang Indonesia, dengan cita rasa yang lebih manis.
Wija Soju diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Pabrik tersebut beroperasi sejak November 2020. Co Founder Wija Soju Jeffry Anthony, Jumat 18 Februari 2022, mengatakan, pihaknya mulai memproduksi Wija Soju saat dalam situasi pandemi Covid-19.
"Kami berpikir walaupun lagi pandemi, masyarakat juga butuh hiburan. Makanya kami nekat mengambil keputusan untuk memulai bisnis di masa pandemi ini," ucapnya.
Beruntung, kenekatan pihaknya dalam memulai bisnis minuman beralkohol di tengah situasi pandemi ini berbuah manis.
Tercatat hingga saat ini 300 ribu botol habis terjual.
Minuman dengan berbagai cita rasa seperti original, lemon, leci, dan blueberry itu dijual ke seluruh Indonesia.
Jeffry menyebut, Buleleng dipilih sebagai lokasi pembuatan, lantaran izin yang diperoleh dinilai lebih gampang, serta mendapat dukungan dari masyarakat.
Total saat ini sudah ada 45 karyawan yang dipekerjakan dalam pabrik tersebut.
Sebanyak 90 persen di antaranya adalah warga Buleleng.
Disinggung terkait bahan baku, Jeffry mengungkapkan, seluruhnya menggunakan bahan lokal.