Berita Buleleng
UPDATE Gempa Buleleng Hari Ini, BMKG: Terjadi 6 Kali Rentetan Gempa Bumi
UPDATE Gempa Buleleng Hari Ini, BMKG: Terjadi 6 Kali Rentetan Gempa Bumi
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - UPDATE Gempa Buleleng Hari Ini, BMKG: Terjadi 6 Kali Rentetan Gempa Bumi.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BBMKG Wilayah III Denpasar mencatat terjadi 6 kali rentetan gempa bumi tektonik di wilayah Kabupaten Buleleng.
Rentetan gempa bumi tersebut diawali Jumat 18 Februari 2022 pukul 23.33 Wita dengan Magnitudo 2.0.
Kemudian pukul 03.32 Wita dirasakan warga dengan magnitudo 3.1.
Pada pukul 04.36 Wita gempa bumi kembali terjadi dengan magnitudo 1.7.
Baca juga: Warga Buleleng Rasakan Gempa Bumi 3,1 SR, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Pukul 07.18 Wita gempa bumi dengan magnitudo 1.9 terjadi di wilayah Kabupaten Buleleng.
Selanjutnya pukul 07.32 Wita gempa bumi di Kabupaten Buleleng terjadi kembali dengan magnitudo 2.0.
Lalu pada pukul 08.02 Wita gempa bumi terjadi di wilayah Kabupaten Buleleng dengan magnitudo 1.8.
"Terjadi 6 kali rentetan gempa bumi di wilayah Buleleng, tapi itu tepatnya rentetan, bukan gempa bumi susulan," kata Kepala Bidang Observasi BBMKG Wilayah III Denpasar Dwi Hartanto kepada Tribun Bali, Sabtu 19 Februari 2022.
"Kalau gempa susulan biasanya didahului gempa utama yang besar, yang terasa tadi jam 03.32.28 Wita dengan kekuatan 3.1," jelas Dwi.
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Buleleng.
Gempa bumi ini dirasakan warga pada Sabtu 19 Februari 2022 sekitar pukul 03.32 Wita dini hari.
Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho menjelaskan sebagai berikut.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 3,1 dan dipastikan tidak berpotensi Tsunami.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,28° LS; 114,79° BT.
Baca juga: Warga Buleleng Rasakan Gempa Bumi 3,1 SR, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 22 km timur laut Jembrana, Bali pada kedalaman 10 km.
"Jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," terang Cahyo.
"Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Buleleng II MMI.
"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," tuturnya.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil monitoring BMKG pukul 04.01 Wita belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Cahyo mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BBMKG Wilayah III Denpasar juga mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca juga: Warga Buleleng Rasakan Gempa Bumi 3,1 SR, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan.
Akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," paparnya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkas Cahyo.
Guncangan gempa bumi tersebut dirasakan warga di Desa Patas Kabupaten Buleleng.
Firdian (26), dikagetkan dengan guncangan gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 03.32 Wita itu
Saat itu ia tengah tidur terlelap bersama istrinya.
Ia merasakan guncangan gempa itu, dan langsung lari ke luar rumah menjauhi bangunan.
"Iya sangat berasa, mungkin pusatnya di daerah sini.
Saat sedang tidur guncangannya sangat berasa beberapa detik.
Langsung saya ke luar rumah, semua keluar rumah," ungkapnya.
(*)