Berita Gianyar
2 Godel Telah Terpilih dalam Tradisi Maedeng Godel, Dihaturkan untuk Tawur Kesanga di Susut Payangan
Sebagai desa adat yang masyarakat sebagian besar peternak sapi, Desa Adat Susut, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sebagai desa adat yang masyarakat sebagian besar peternak sapi, Desa Adat Susut, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali tetap bisa melestarikan tradisi 'maedeng' atau dalam bahasa Indonesia disebut memperlihatkan.
Adapun yang diperlihatkan di sini adalah godel atau anak sapi.
Di mana godel tersebut dikumpulkan di setra atau kuburan adat di wilayah desa tersebut.
Lalu godel, dilihat dan pilih oleh pihak adat.
Baca juga: 1.000 Pedagang Sudah Mulai Jualan, Geliat Pasar Rakyat Gianyar Berangsur Ramai
Dua godel terbaik, terdiri dari betina dan jantan akan dipilih oleh adat, yang nantinya akan digunakan untuk dikurbankan serangkaian upacara Tawur Kesanga atau upacara sehari menjelang Hari Raya Nyepi.
Menariknya, setiap godel yang terpilih ini, akan diberikan secara cuma-cuma oleh pemiliknya, meskipun nilai ekonomisnya relatif tinggi.
Hal ini karena masyarakat setempat meyakini, ketika godel mereka terpilih sebagai 'ulam upakara ', maka rezekinya mereka akan berlimpah, dan ternak mereka pun terhindar dari hal yang tidak diinginkan.
Dalam tradisi maedeng godel yang telah berlangsung, Minggu 20 Februari 2022, godel jantan yang terpilih adalah milik I Nyoman Redana dan godel betina milik I Nyoman Ariana.
Di mana kedua petani ini telah mengiklaskan ternaknya dijadikan ulam upakara.
Dari segi harga, biasanya untuk godel jantan milik Redana berkisar Rp9,5 juta. Sementara untuk godel betina di kisaran Rp5 juta.
Jro Bendesa Susut, I Ketut Kumara Natha mengatakan, tradisi ini telah dilaksanakan secara turun-temurun.
Di mana, tradisi ini bertujuan memilih (ngadag) dua anakan sapi yakni jantan dan betina untuk dijadikan ulam saat pelaksanaan Tawur Kesanga.
“Anakan sapi yang terpilih adalah anakan sapi yang mulus, artinya tanpa cacat fisik,” jelasnya.
Baca juga: Monev di Ubud, Komisi I DPRD Gianyar Soroti Tiga Tempat, Pembangunan RS Baru hingga Vila
Lebih lanjut dipaparkan, bagi warga yang godelnya terpilih pantang untuk menolaknya.
Sebab diyakini sebagai berkah dan untuk keselamatan dalam beternak nantinya.