Berita Gianyar

Perajin Bata di Gianyar Tak Terima Imbas Pembangunan Pemkab Gianyar, Sukara: Stok Kami Banyak

Mereka sangat menyayangkan di tengah gencarnya pembangunan oleh pemerintah, tetapi tidak ada yang menggunakan bata Tulikup, tetapi justru menggunakan

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta saat mengunjungi perajin bata Tulikup belum lama ini. 

Perbekel Tulikup, I Made Ardika berharap Gubernur Bali dan Bupati Gianyar merespons keluhan perajin bata di wilayahnya dengan meminta pihak proyek yang mengerjakan bangunan pemerintah  di Kabupaten Gianyar agar mempergunakan bata Tulikup. 

Baca juga: Pasar Rakyat Gianyar Mulai Bergeliat, Sudah 1.000 Lebih Pedagang Buka

"Saya harapakan pemerintah supaya tergugah, dengan kondisi masyarakat Tulikup yang 65 persen merupakan  pengerajin batu bata," ujarnya. 

Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta, juga mengharapkan kepada pemerintah maupun masyarakat umum, agar menggunakan bata Tulikup, terutama untuk bangunan style Bali.

"Jangan ragu lagi, kalau proses pemasangannya benar, pasti tidak akan senawanan. Apalagi sekarang kualitasnya jauh lebih baik dari sebelumnya," ungkapnya.

Tagel mengatakan, saat ini proses pembuatan bata Tulikup sudah mengalami perkembangan.

Yakni, dari proses tanah sampai bisa dicetak itu memerlukan waktu 3-4 hari.

Setelah dicetak, lalu dijemur 1 bulan dan selanjutnya dilakukan pembakaran 3 hari 3 malam. Karena pembakaran menggunakan kayu bakar, sehingga harus ditunggu.

"Karena prosesnya itu, saya yakin kualitas bata Tulikup sangat bagus, terutama untuk pembangunan kantor dan rumah tinggal yang menggunakan ornamen Bali, apalagi untuk pembangunan tempat suci," kata Tagel. (*)


 Berita lainnya di Berita Gianyar

 
 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved