Human Interest Story

KISAH Made Pasek, Pengrajin Anyaman Pandan di Karangasem yang Pertahankan Warisan Leluhur

"Saya mengeluti sejak kecil. Yang mengajarkan menganyam  pandan yakni orang tua. Tujuan awal untuk melestarikan warisan leluhur. Pertama saya hanya me

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Saiful Rohim
I Made Pasek memperlihatkan hasil kerajinan anyaman pandan di Tumbu, Kecamatan Karangasem. Hasilnya bervariative. Ada berbentuk tas, tikar, dan tempat tissue. 

Ada tiga Banjar di Tumbu yang meenjadi central kerajinan pandan.

Satu diantaranya Banjar Tumbu Kaler, dengan jumlah KK sekitar 376, Tumbu Kelod sekitar 314 KK, dan Banjar Kebon Tumbu penduduknya sekitar 68 KK.

"Pengrajinnya rata-rata sudah berusia dan berumah tangga," imbuh Pasek.

Pria berbadan tinggi mengatakan, kelompok pandan wangi mampu produksi sekitar 300 unit perbulannya.

Jenis anyaman bervariatif. Seperti anyaman tikar, tas, serta tempat  tissue.

Ukurannya bmacam - macam, tergantung permintaan produsen.

Berarti perhari kelompok mampu produksi 10 unit. 

"Kalau buat anyaman pandan yang paling bagus saat musim panas. Pengeringnya daun pandan lebih cepat, sehingga kualitas yang dihasilkan menjadi bagus dan kuat. Setelah kering baru dilemaskn,"terang Made Pasek.

Baca juga: KISAH Nyoman Ariana Produksi Wine Mengkudu: Semula Berserakan dan Membusuk di Halaman Rumah

Baca juga: Kisah Nyoman Ariana Membuat Minuman Wine dari Mengkudu yang Terbuang

Untuk pemasaran, tak ada masalah. Hasil kerajian dikirim ke pengepol sekitar Sukawati, Denpasar, Badung, dan Gianyar.

Sedangkan pengepol dari luar Kab. Karangasem biasanya meengekspor ke luar Negeri. Seperti ke Negara Cina, Amerika, Australia,  Belanda, Prancis, hingga ke Inggris. (Ful). 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved