Serba Serbi

Nyepi Jadi Sarana Mulat Sarira, Berikut Rentetan Perayaannya

Perayaan Nyepi, dimulai dengan aktivitas upacara melasti, atau dikenal pula dengan sebutan melis dan makiyis.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA seri Kusniarti
Aan Secret Waterfall/ ilustrasi Nyepi sebagai sarana mengembalikan keseimbangan alam semesta dan keseimbangan diri manusia serta seluruh makhluk hidup di dunia. 

Keesokan harinya, barulah dilakukan Nyepi dengan menerapkan Catur Brata Penyepian.

Diantaranya, Amati Geni atau tidak menghidupkan api. Amati Karya atau tidak bekerja, dan berkegiatan. Amati Lelungan, tidak bepergian. Dan Amati Lelanguan, yakni tidak bersenang-senang dan pesta pora.

Semuanya ini seperti penjelasan di awal, bahwa Nyepi sebagai ajang instrospeksi diri sendiri. Dan mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, baik dam bentuk semadi maupun puasa. Memusatkan pikiran kepada beliau, agar diberi arahan dan tuntunan kebaikan dalam hidup.

Nyepi sendiri berlangsung selama 24 jam. Kemudian rentetan terakhir adalah Ngembak Geni, yang dibarengi dengan Dharma Shanti yakni bersilaturahmi dan mengutamakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kegiatan, Dharma Gita, Dharma Wacana serta hal baik lainnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved