Berita Denpasar

Pakai Kerbau hingga Sapi, Tawur Kasanga di Denpasar Mengambil Tingkatan Utama

Tawur Kasanga di Denpasar Mengambil Tingkatan Utama, Pakai Kerbau hingga Sapi, Dipuput 8 Sulinggih

Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR  - Pelaksanaan Tawur Kasanga di Denpasar mengambil tingkatan utama.

Dimana tawur ini digelar Rabu, 3 Februari 2022 pukul 10.00 Wita di Lapangan Puputan Badung.

Untuk rangkaian tawur ini sudah dimulai pada Minggu, 27 Februari 2022 dengan prosesi mlaspas tetangunan, ngingsah, dan mapepada.

Hal itu diungkapkan oleh Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Surya Antara saat diwawancarai Selasa, 1 Februari 2022.

“Hari ini digelar prosesi ngunggahang banten, nedunang pakuluh atau tirta, medatengan dan memben,” kata Alit.

Karena mengambil tingkatan utama, maka prosesi ini akan menggunakan kerbau, anak sapi atau godel, angsa, dan juga kucit butuan atau anak babi yang buah zakarnya belum dipotong.

Untuk rangkaian tawur ini dipuput oleh sarwa sadhaka dengan jumlah 8 orang sulinggih.

Sulinggih tersebut yakni Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa Putra Keniten dari Griya Sari Tegal Denpasar selaku pamuput karya, Ida Pedanda Jelantik Giri dari Griya Gunung Sari Peliatan Ubud selaku pamuput tawur.

Baca juga: Bawi Srenggi, Ogoh-ogoh Karya STT Bhuana Werdhi Menceritakan Tentang Wabah

Baca juga: Sambut Hari Suci Nyepi, KMHDI Ajak Umat Hindu Refleksi Diri

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Kamis, 3 Maret 2022: Bali Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Juga Ida Rsi Bhujangga Oka Widnyana dari Griya Yadnya Denpasar sebagai pamuput tawur, Ida Pandita Dukuh Acarya Dhaksa dari Griya Padukuhan Samiaga sebagai pamuput tawur, Ida Sri Empu Dharma Sunu dari Griya Sira Mpun Pande Denpasar sebagai pamuput tawur, Ida Pandhita Empu Nabe Dhaksa Mertha Yoga dari Griya Agung Beraban Denpasar sebagai pamuput tawur.

Ida Pedanda Putra Telaga dari Griya Telaga Gulingan Denpasar untuk muput mepepada, dan Ida Pedanda Istri Rai Pemecutan dari Griya Pemedilan Denpasar sebagai pemuput netegan beras.

Alit mengatakan, tawur ini dilaksanakan untuk penyucian bhuana alit dan bhuawana agung.

Dikarenakan masih dalam masa pandemi Covid-19 maka jumlah yang terlibat pun dibatasi, dimana masyarakat diminta melakukan persembahyangan di rumah masing-masing.

Selanjutnya untuk pembagian tirta tawur, dua orang perwakilan dari masing-masing desa adat akan mengambil ke lokasi tawur.

Nantinya tirta tersebut akan dibagikan kepada masyarakat lewat desa adat masing-masing. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved