Berita Bangli
Bawi Srenggi, Ogoh-ogoh Karya STT Bhuana Werdhi Menceritakan Tentang Wabah
Bawi Srenggi, Ogoh-ogoh Karya STT Bhuana Werdhi Menceritakan Tentang Wabah.Bawi Srenggi, Ogoh-ogoh Karya STT Bhuana Werdhi Menceritakan Tentang Wabah.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
Bawi Srenggi, Ogoh-ogoh Karya STT Bhuana Werdhi Menceritakan Tentang Wabah.
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sekaa Teruna Teruni (STT) Bhuana Werdhi Banjar Kawan, Bangli tahun ini membuat ogoh-ogoh bernama Bawi Srenggi. Ogoh-ogoh berwujud babi raksasa itu menceritakan tentang wabah.
Hal tersebut diungkapkan Ketua STT Bhuana Werdhi I Putu Yana Andika Rujana, Rabu (2/3). Dikisahkan Bawi Srenggi merupakan raksasa yang sakti. Ia mencintai Dewi Uma yang sudah bersuami Rambut Sedana.
Rambut Sedana yang mengetahui hal tersebut akhirnya murka, hingga kemudian terjadi pertempuran dengan Bawi Srenggi. Namun karena sakti, ia tidak bisa mati saat menyentuh tanah. Sekalipun tubuhnya tercerai berai. Hingga pada suatu ketika, panah sakti Rambut Sedana mengenai Bawi Srenggi hingga terbang ke laut.
"Bawi Srenggi yang kalah kemudian ia bersumpah dimanapun ada Dewi Uma, disitulah ada Bawi Srenggi. Ternyata ekor Bawi Srenggi terpotong, dan menjelma menjadi hama/wabah," jelas dia.
Menurut kepercayaan umat Hindu di Bali, lanjut Andika, Dewi Uma merupakan perwujudan dari padi, atau beras, atau nasi. Di mana ada padi, pasti ada hama seperti tikus dan sebagainya.
Hal ini pula yang menjadi inspirasi bagi STT Bhuana Werdhi untuk menggarap ogoh-ogoh bertema Bawi Srenggi, dengan maksud untuk menggambarkan situasi pendemi yang terjadi selama dua tahun ini. Serta dengan harapan ogoh-ogoh ini bisa dipralina nantinya. "Jadi virus Corona yang mewabah sejak dua tahun lalu bisa segera menghilang," harapnya.
Ogoh-ogoh Bawi Srenggi dibuat dalam waktu satu bulan dengan anggaran berkisar Rp. 20 juta. Tingginya mencapai 5 hingga 6 meter, dengan mempertimbangkan kabel PLN serta lampu penerangan jalan di Kota Bangli. Sehingga saat diarak keliling Banjar, ogoh-ogoh tidak merusak fasilitas sekitar.
Diungkapkan pula seluruh rangkaian ogoh-ogoh menggunakan bahan ramah lingkungan. Mulai dari anyaman bambu untuk pembuatan kerangka, hingga koran bekas untuk pembuatan detail otot-ototnya. "Termasuk payasan kotak tempat berdirinya ogoh-ogoh yang disebut beti. Kalau dulu menggunakan styrofoam. Namun sekarang kami menggunakan kardus dan karung goni," jelasnya.
Andika menambahkan ogoh-ogoh Bawi Srenggi diikutkan dalam lomba di tingkat kecamatan. Sedangkan pada malam Pengrupukan hari ini, ogoh-ogoh tersebut akan diarak di sekitaran Banjar Adat sesuai imbauan dari Pemerintah dan MDA Bangli. "Nanti di Balai Banjar ogoh-ogoh akan dibanteni dulu. Selanjutnya diarak dari jalan Cendrawasih menuju Catus Pata, dan kembali ke Balai Banjar Kawan," tandasnya. (mer)
Baca juga: KABAR GEMBIRA, Aturan Pencairan JHT 56 Tahun Dibatalkan, Aturan Baru akan Dipermudah
Baca juga: Sehari Jelang Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Bekasi Laksanakan Ibadah Tawur Kesanga
Baca juga: UPDATE Drama Korea Yumi’s Cells: Kim Go Eun, Ahn Bo Hyun, Jinyoung GOT7 Kembali Bintangi Season 2?