Berita Karangasem
Tumpukan Sampah Meluber di Beberapa Titik di Kota Amlapura
Tumpukan sampah organik & nonorganik di beberapa titik di Kota Amlapura, Kecamatan Karangasem meluber hingga ke jalan, Rabu 2 Maret 2022.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
AMLAPURA, TRIBUN BALI. COM - Tumpukan sampah organik & non-organik di beberapa titik di Kota Amlapura, Kecamatan Karangasem meluber hingga ke jalan, Rabu 2 Maret 2022.
Satu di antaranya di Jalan Raya Sudirman, Untung Suropati, Nenas, Ahmad Yani, dan Jalan Raya Gunung Agung.
Volume sampah melebihi tong sampah. Sebagian sampah meluber, dan berserakan hingga ke badan jalan. Seperti sampah canang, janur, daun, buah - buahan, serta plastik. Beberapa tempat sampah penuh, dan berserakan dipinggir jalan dikarenakan diberantakkan anjing yang melintas jalan.
I Nengah Darma, warga asal Kelurahan Karangasem, mengatakan, sampah meluber karena volume alami peningkatan drastis sebelum Hari Raya Nyepi. Volume sampah naik 2 hari menjelang Nyepi. Peningkatan sampah bertahap.
"Puncaknya di pengerupukan," ungkap Darma, Rabu 2 Februari 2022.
Peningkatan sampah rutin terjadi setiap hari raya besar. Seperti Galungan, Kuningan, Nyepi, serta ritual lain. Sampai sore petugas kebersihan di Kab. Karangasem belum angkutan sampah di Kota Amlapura.
"Sampai malam hari belum ada petugas yang mengangkut," tambah Darma.
Baca juga: Dibanding Tahun Lalu, Trafik Penumpang Bandara Ngurah Rai Periode Februari 2022 Naik 148 Persen
Baca juga: JADWAL 6 Laga Sisa Bali United, Tantangan Berat Serdadu Tridatu, Ada 3 Big Match
Baca juga: KESIMPULAN Komnas HAM: Ada 8 Alat Penyiksaan di Penjara Rumah Bupati, di Antaranya Cabai dan Palu
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Karangasem, I Nyoman Tari, belum bisa dihubungi terkait kondisi ini. Sebelumnya yang bersangkutan mengatakan, biasanya volume sampai di Kota Amlapura naik saat Hari Raya. Peningkatannya bisa mencapai 3 sampai 4 kali lipat banding biasanya.
Untuk diketahui, dihari biasa volume sampah di Kota Karangasem dan sekitarnya mencapai 50 ton per harinya. Belum lagi dari 11 desa yang tercatat buang sampah ke TPA Butus. Seandainya dikalkulasi keseluruhan diperkirakan mencapai 224 ton perharinya. Ada juga diambil pemulung.
Baca juga: Pakai Kerbau hingga Sapi, Tawur Kasanga di Denpasar Mengambil Tingkatan Utama