Berita Bangli
Ngembak Geni, Pemedek Padati Wisata Spiritual Tirta Sudamala Bangli
Manis Nyepi menjadi momentum bagi masyarakat untuk melakukan wisata.Salah satu tempat wisata yang cukup banyak didatangi, yakni wisata spiritual Tirta
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Manis Nyepi menjadi momentum bagi masyarakat untuk melakukan wisata.
Salah satu tempat wisata yang cukup banyak didatangi, yakni wisata spiritual Tirta Sudamala.
Tak hanya berwisata, pemedek juga bisa melakukan pelukatan.
Baca juga: BAHAN ALAMI untuk Redakan Sakit Gigi, Salah Satunya Bisa Dengan Berkumur Air Garam
Menurut Kelihan Adat Banjar Sedit, I Nyoman Mawan, para pemedek sudah memadati Tirta Sudamala sejak pukul 08.00 Wita, dan akan terus berdatangan hingga sore hari.
"Hingga siang pukul 11.00 Wita sudah ada puluhan pemedek yang datang untuk melukat," ujarnya saat ditemui Jumat (4/3).
Baca juga: Lima Puskesmas Bangli Tetap Buka Selama Nyepi
Baca juga: Jelang Pengerupukan, 4.000 Pemuda di Bangli Jalani Rapid Antigen
Baca juga: BAHAN ALAMI untuk Redakan Sakit Gigi, Salah Satunya Bisa Dengan Berkumur Air Garam
Tirta Sudamala memiliki 11 pancoran.
Sesuai prosesinya, pemedek terlebih dahulu melakukan persembahyangan, kemudian dilanjutkan dengan melukat di Pancoran.
"Menurut kepercayaan kita sebagai umat Hindu, inilah kesempatan kita untuk melepaskan semua noda-noda/hal buruk (mala) yang ada di diri kita," ucapnya.
Baca juga: BAHAN ALAMI untuk Redakan Sakit Gigi, Salah Satunya Bisa Dengan Berkumur Air Garam
Tak hanya warga Bangli, Mawan mengatakan pemedek yang datang ke pertiraan yang berlokasi di Lingkungan Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Bangli itu juga berasal dari luar kabupaten.
Seperti dari Negara hingga Denpasar.
Baca juga: BAHAN ALAMI untuk Redakan Sakit Gigi, Salah Satunya Bisa Dengan Berkumur Air Garam
Dikatakan pula, momentum hari raya memang kerap dimanfaatkan pemedek untuk melukat.
Namun, yang lebih banyak pada saat rahinan.
Seperti Purnama, Tilem, Saraswati, hingga Banyu Pinaruh.
Baca juga: Ogoh-ogoh Brahmana Keling di Banjar Pekuwon Bangli Bercerita Tentang Topeng Sidakarya
Baca juga: Diduga Alami Depresi, Ketut P Ditemukan Mengakhiri Hidup di Kandang Babi
Baca juga: Ikuti Google Maps, Truk Pengangkut Beras Nyasar & Terperosok ke Semak-semak di Desa Kayubihi Bangli
Baca juga: BAHAN ALAMI untuk Redakan Sakit Gigi, Salah Satunya Bisa Dengan Berkumur Air Garam
"Itu bisa sampai lebih dari 50 orang. Namun jika dibandingkan saat normal sebelum pandemi Covid-19, per harinya bisa sampai ratusan orang," sebutnya.
(*)