Berita Denpasar
Pelaksanaan Tumpek Wayang di Denpasar Dipusatkan di Pura Jagatnatha, Untuk Ruwatan
Perayaan Tumpek Wayang di Kota Denpasar dipusatkan di Pura Jagatnatha Denpasar pada Sabtu, 5 Maret 2022.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
Dalang itu kemudian menegur Kala dan meminta supaya sesaji itu dikembalikan seperti semula.
Kala terpojok dan mengaku sangat berhutang kepada dalang, dan Kala menganugrahi sebuah mantra magis yang bisa memberi dalang kemampuan untuk membebaskan semua makhluk hidup dari kekotoran.
Sebagai balasannya, dalang menghaturkan sesaji sebagai ganti anak yang dilahirkan pada tumpek wayang.
Kala mengikuti dan kemudian pergi.
Kumara dibawa kembali ke kahyangan oleh Siwa dan Uma.
Menurut Guna Yasa, dalang merupakan Siwa yang ada di dunia, karena dalam kakawin Arjuna Wiwaha ada ungkapan seseorang yang suci hanya berbataskan kelir dengan Bhatara Siwa.
“Ahletan kelir sira saking sang hyang jagat karana. Kalau kelir yang dimaksud kita angggap sebagai kelir wayang, maka Bhatara Siwa yang dianggap berbatasan dengan kita kan dalang,” kata Guna.
Sehingga dalam sapuh leger di bali jelas tirta dari dalang merupakan tirta Siwa.
Baca juga: Petugas Kepolisian dan Pecalang Amankan Rangkaian Kegiatan Hari Raya Nyepi
Baca juga: Kenakan Baju Adat Khas Bali, Ini Pesan Damai Robert Alberts Bersama Istri Kala Nyepi di Pulau Dewata
Selain itu, dalang juga memainkan semua peran, baik jahat maupun baik.
“Dalang mengambil satu-satu tokoh wayang, nyiatang, ada yang menang ada yang kalah, sampai memasukkan ke keropak yang namanya kehidupan. Dari utpti mengambil wayang, nytiti ketika memainkan tokoh, pralina ketika mengembalikan tokoh ke kropak, sehingga peranan dalang sama dengan peranan Bhatara Siwa sehingga dalam kakawin Arjuna Wiwaha disebut Sang Hyang Jagat Karana. Jagat kan dunia, karana kan yg menyebabkan. Kenapa yang lahir wuku wayang harus dapat tirta dari dalang, karena dalang simbol keduniaan yang bisa kita lihat secara sekala. Tapi secara filosofis kita nunas tirta Siwa, karena dalang nyekala kita lihat berperan sebagai Sang Hyang Jagat Karana,” imbuh Guna. (*)