Sponsored Content
Sebanyak 81 Orang Sembuh Covid-19 di Kota Denpasar, Kasus Aktif Tersisa 1,10 Persen.
Kasus sembuh Covid-19 di Kota Denpasar, Bali secara konsisten terus bertambah.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus sembuh Covid-19 di Kota Denpasar, Bali secara konsisten terus bertambah.
Berdasarkan data resmi harian penanganan Covid-19 Kota Denpasar pada Rabu 9 Maret 2022, diketahui kasus meninggal dunia bertambah 2 orang dan kasus sembuh bertambah 81 orang.
Sementara itu, kasus positif Covid-19 bertambah 48 orang.
Berdasarkan data, secara komulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 51.073 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 49.426 orang (96,78 persen), meninggal dunia sebanyak 1.085 orang (2,12 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 562 orang (1,10 persen).
Baca juga: Bebas Tes Covid-19, Putra Merasa Diringankan Tak Ada Biaya Tambahan Lagi Saat Naik Pesawat
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi menjelaskan, saat ini penularan virus Covid-19 di Kota Denpasar terus mengalami penurunan tetapi angkanya masih tinggi yakni masih 2 digit.
Karenanya, diimbau kepada masyarakat agar jangan sampai kendor menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus Covid akan kembali meningkat, sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM," ujar Dewa Rai.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini.
Dalam beraktivitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 3 Jawa-Bali.
Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan varian baru yang disebut dengan varian Omicron.
“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan, bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.
Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, penyekatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan.
Selain itu, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi menyasar anak-anak usia sekolah 12-17 tahun serta usia 6-11 tahun, ibu hamil dan disabilitas.
Baca juga: Tes Covid-19 Tak Lagi Jadi Syarat PPDN, Klinik Antigen di Gilimanuk Alami Penurunan Jumlah Pelanggan
Selain itu, Kota Denpasar juga telah memulai pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster.