Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE SUBANG: Kriminolog Sebut Perencanaan Pembunuhan Subang Cukup Matang, Tak Sisakan Bukti di TKP

Kriminolog Universitas Padjadjaran sebut pemebunuhan Subang sudah direncanakan secara matang oleh pelaku, sehingga hampir tak menyisakan bukti

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Bambang Wiyono
Tribun Jabar / Dwiki Maulana
Polisi kembali mendatangi lokasi perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu di Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Rabu 15 September 2021. Terbaru, Kasus Subang sudah dilimpahkan penanganannya ke Polda Jabar. 

TRIBUN-BALI.COM, SUBANGKasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang hingga kini belum menemukan titik terang.

Bahkan, kasus yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ini hampir memasuki bulan ke-7 ketika pertama kali bergulir pada 18 Agustus 2021 silam.

Hal ini pun membuat kepercayaan publik terhadap Polisi bisa menurun jika pelaku Kasus Subang tak terungkap.

Hal itu dikatakan kriminolog Universitas Padjadjaran, Yesmil Anwar saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa 8 Maret 2022.

Menurutnya, selain kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, ada kasus lain yang belum berhasil diungkap Polisi dan pelakunya masih bebas berkeliaran.

"Tetapi, dari banyak yang belum terungkap, jauh lebih banyak yang sudah terungkap. Jadi, kami tidak bisa mengukur secara eksak (pasti) mengenai kepercayaan publik kepada polisi," katanya dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id pada Kamis 10 maret 2022 dalam artikel berjudul PELAKU Kasus Subang Masih Misteri, Kepercayaan Publik Bisa Menurun jika Polisi Gagal Mengungkapnya.

Jika polisi tak kunjung menetapkan tersangka pada kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, maka bukan tidak mungkin kepercayaan masyarakat kepada institusi kepolisian akan menurun.

Sebab, pengungkapan kasus ini dianggap utang yang harus dibayar.

"Tetapi, saya pikir karena ini PR, maka harus diselesaikan. Kalau tidak diselesaikan dan menumpuk, tentu saja akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada polisi. Jadi, ini penting," ucapnya.

Dalam kasus ini, kata dia, jangan sampai polisi menganggap publik lupa dengan perkembangan kasus perampasan nyawa yang viral ini.

Baca juga: TERKINI KASUS SUBANG: Danu Menghilang Selama 2 Minggu? Ada Kaitannya dengan Pemeriksaan Selanjutnya?

"Jangan sampai masyarakat diam, polisi juga diam. Jangan seperti itu, seperti duri dalam daging, utang yang harus dibayar," katanya.

Yesmil memaklumi jika polisi kesulitan mengungkap dalang dibalik perampasan nyawa keji terhadap Ibu dan anak tersebut.

Kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang seperti ini, kata dia, biasanya sudah direncanakan secara matang oleh pelaku, sehingga hampir tak menyisakan bukti di tempat kejadian perkara (TKP).

"Waktu kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang ini perencanaannya cukup matang," katanya.

Yoris Mangkir Dari Pemanggilan

Yoris Raja Amanullah alias Yoris yang merupakan anak tertua dari mendiang Tuti dan Kakak dari Amalia itupun dijadwalkan memenuhi panggilan Polda Jabar pada Senin 7 Maret 2022.

Namun, Yoris tiba-tiba mangkir dan mengatakan jika kondisi sedang sakit.

Pada pemanggilan tersebut, hanya dihadiri oleh sang ayah Yosef.

Hal itu diungkapkan oleh anggota Tim Kuasa Hukumnya, Fajar Sidik dikutip Tribun-Bali.com dari TribunJabar.id padaKamis 10 Maret 2022 dalam artikel TERUNGKAP Kondisi Yoris Saat Ini, Ketahuan Ketika Saksi Kunci Kasus Subang Itu Dipanggil Polda Jabar

Seperti diketahui, kasus Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini sudah terjadi hampir 7 bulan.

Namun, jajaran Polda Jabar belum mengungkap pelaku dan motifnya. Akhir tahun 2021 lalu, Polda Jabar juga telah menyebarkan sketsa terduga pembunuhnya.

Baca juga: UPDATE SUBANG: Dugaan Danu Diframing Kian Berhembus Kencang, Yosef Kembali Diperiksa, Ada Apa?

Dalam rilis itu, Kapolda Jabar Irjen Suntana juga berjanji akan mengungkap kasus itu awal tahun 2022. Namun, hingga bulan ketiga ini, belum ada pengungkapan.

Semantara, pemanggilan terhadap Yosef dan Yoris merupakan panggilan pertama sejak beberapa bulan ini.

"Sebetulnya bukan Pak Yosef saja yang dipanggil, tapi klien kami lainnya Yoris sebenarnya dipanggil juga," ujar Fajar saat dihubungi melalui sambungan seluler, Senin.

"Yoris sakit, jadi hari ini cuman Pak Yosef saja. Cuman kami masih belum mengetahui, ya, agendanya apa tunggu aja nanti," katanya.

"Yoris diundur jadinya, kalo Pak Yosef pasti jadi hari ini," Fajar menambahkan.

(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved