KKB Papua

MENCEKAM, Rapat Virtual Jenderal Andika Perkasa Diganggu Tembakan, Letkol Ade Sampai Putus Sinyal

Tiba-tiba suasana berubah mencekam, hingga Jenderal Andika berulangkali memanggil Dansatgas Yonif 408/SBH Letkol Ade yang hilang dari jalur virtual.

Editor: Bambang Wiyono
Tangkapan Layar: Kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Kejadian menegangkan terekam saat Dansatgas Yonif 408/SBH Letkol Inf Ade Afri Verdaniex rapat dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.  

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Rapat virtual antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Dansatgas Yonif 408/SBH Letkol Inf Ade Afri Verdaniex dari Pos Koramil Gome di Kabupaten Puncak, Papua, diganggu suara letusan tembakan.

Tiba-tiba suasana berubah mencekam, hingga Jenderal Andika Perkasa berulangkali memanggil Dansatgas Yonif 408/SBH Letkol Inf Ade Afri Verdaniex yang hilang dari jalur virtual.

"Letkol Ade? Bagaimana, apakah suara saya bisa didengar? Sudah bergabung lagi ini Letkol Ade," kata Andika dalam tayangan di kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Siapa KKB Papua, Tujuan, dan Daftar Kejahatan, Ini Penjelasannya

Kejadian menegangkan itu terekam saat Dansatgas Yonif 408/SBH Letkol Inf Ade Afri Verdaniex melaporkan kejadian penyerangan yang terjadi Kamis (27/1/2022) lalu kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa secara virtual.

Saat itu, Jenderal Andika Perkasa dan para pimpinan TNI tampak sedang menggelar rapat di Papua.

Ade yang sedang berada di Pos Koramil Gome bergabung ke dalam rapat tersebut melalui video conference.

Baca juga: SOSOK Syahril Nurdiansyah, Korban Pembantaian KKB Papua, Maksa Merantau demi Bahagiakan Keluarga

Awalnya, dengan mengenakan rompi anti peluru Ade tampak tenang menjelaskan kronologi penyerangan tersebut.

Di belakangnya tampak dua perajurit TNI yang mendampinginya.

Saat Ade dan Jenderal Andika Perkasa sedang melakukan tanya jawab mengenai kronologi penyerangan, tiba-tiba Jenderal Andika Perkasa kehilangan kontak dengan Ade.

Baca juga: SOSOK AKBP Gusti Gde Era Adhinata yang Melepas Korban KKB Papua, Pernah Ungkap Penyelundupan Senjata

"Letkol Ade? Bagaimana, apakah suara saya bisa didengar? Sudah bergabung lagi ini Letkol Ade," kata Andika dalam tayangan di kanal Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa yang diunggah pada Kamis (10/3/2022).

Ade kemudian muncul dan mengatakan ada tembakan.

"Izin Bapak ada tembakan. Ada tembakan," kata Ade dengan suara yang terputus-putus.

Jenderal Andika Perkasa kemudian menanyakan dari arah mana suara tersebut.

Ade kemudian menjawab, anggotanya masih mencari informasi asal tembakan tersebut.

Jenderal Andika Perkasa kemudian memerintahkan Ade untuk segera memberikan anggotanya perintah untuk tetap pada perlindungan.

Baca juga: Kejahatan KKB Papua, Tewaskan 12 Orang Dalam Waktu 3 Bulan, Jenderal Andika Perkasa Tegaskan ini

"Oke ya sudah. Yang penting yang lain kasih perintah dulu. Letkol Ade kasih perintah ke anggota untuk tetap pada perlindungannya. Saya akan berikan instruksi saja. Untuk Letkol Ade mikrofonnya bisa dimute," kata Andika.

Ade kemudian muncul kembali di layar dengan mengenakan helm pelindung yang sebelumnya tidak dikenakannya.

"Siap, Bapak," kata Ade.

Baca juga: SOSOK Billy Garibaldi, Pekerja asal Bandung Tewas Dibantai KKB Papua, Tinggalkan 3 Anak Masih Kecil

Jenderal Andika Perkasa lalu menyampaikan arahannya kepada para peserta rapat.

Ia mengatakan agar pesannya kepada para Panglima Kodam dan Danrem untuk bergaul dengan masyarakat diteruskan ke jajaran TNI yang paling bawah.

"Intinya dengan tugas kita yang baru semua pos ini, semuanya ini adalah tugas-tugas Kodim, tugas Koramil, kita bergaul dengan masyarakat," kata Jenderal Andika Perkasa.

Baca juga: Rosalina Histeris Lihat Jenazah Suaminya, Pahlawan Telekomunikasi Itu Berpulang Dibantai KKB Papua

Terkait insiden di Pos Gome, kata dia, sudah ada beberapa nama yang menjadi sasaran utama untuk diberikan bantuan dan dijalin komunikasinya.

"Mereka-merekalah yang kemudian harus menjadi sasaran utama dalam hal kita memberikan bantuan dan berkomunikasi dengan mereka. Dengan begitu maka hubungan kita akan lebih bagus," kata Jenderal Andika Perkasa.

Baca juga: PERJUANGAN Evakuasi 8 Jenazah Korban KKB Papua, Aparat Kerahkan 4 Helikopter dan Ratusan Personel

Tiga Prajurit TNI Gugur

Diberitakan sebelumnya, terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Distrik Gome Kabupaten Puncak Papua pada Kamis (27/1/2022).

Tiga prajurit yang gugur tersebut merupakan personel Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Mereka adalah Serda Rizal, Pratu Tuppal Baraza, dan Pratu Rahman.

Sosok Bule yang Pegang Bendera Bintang Kejora OPM di Tengah KKB Papua. Siapa dia? 
Sosok Bule yang Pegang Bendera Bintang Kejora OPM di Tengah KKB Papua. Siapa dia?  (Istimewa/Tribun Papua)

Sementara itu, satu prajurit yang kritis yakni Pratu Saeful.

"Akibat penyerangan brutal terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh mengakibatkan personel TNI berjumlah tiga personel Satgas Kodim YR 408/Sbh meninggal dunia dan 1 (satu) personel dalam kondisi kritis," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam keterangan resminya pada Kamis (27/1/2022).

Aqsha menjelaskan, kejadian bermula dari penyerangan KKB terhadap Prajurit TNI dari Pos Koramil Gome, Satgas Kodim YR 408/Sbh pada pagi hari.

Baca juga: Putra Kepala Suku Tewas Dibantai KKB Papua, Abeloni Tabuni: Anak Saya Berpatisipasi Membangun Puncak

Saat dilaksanakan pergantian jaga, kata dia, tiba-tiba Satgas Kodim YR 408/Sbh mendapatkan tembakan.

Personel TNI Satgas Kodim YR 408/Sbh, kata dia, kemudian melakukan tembakan balasan.

Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, terdapat korban dua orang personel Satgas Kodim YR 408/Sbh terkena tembakan yaitu Serda Rizal luka tembak di bagian pinggang dan Pratu Tuppal Baraza luka tembak di perut bagian bawah.

Baca juga: PROFIL Kombes Muhammad Firman, Perwira yang Pimpin Evakuasi 8 Pekerja Tewas Korban KKB Papua

Akibat tertembak oleh KKB Papua, kata Aqsha, kemudian kedua prajurit TNI tersebut dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga dengan menggunakan kendaraan.

Prajurit TNI Serda Rizal, lanjut Aqsha, meninggal dunia pada saat perjalanan menuju Puskesmas Ilaga.

Kemudian setibanya di Puskesmas Ilaga, kata dia, korban Pratu Tuppal Baraza mendapat pertolongan pertama oleh dokter Puskesmas Ilaga.

Anggota KKB Papua yang Ditangkap Setelah Meneror Distrik Ilaga.
Anggota KKB Papua yang Ditangkap Setelah Meneror Distrik Ilaga. (tribratanews)

Namun setelah mendapat pertolongan dari dokter Puskesmas, lanjut dia, Pratu Tuppal Baraza dinyatakan meninggal dunia.

Setelah dilaksanakan evakuasi, kata Aqsha, kembali terjadi penyerangan kembali oleh KKB Papua terhadap Pos Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Akibat penyerangan kembali ke Pos TNI, kata dia, dua personel atas nama Pratu Rahman dan Pratu Saeful terkena tembakan kemudian dievakuasi ke Puskesmas Illaga.

"Setibanya di Puskesmas Ilaga, korban Pratu Rahman dinyatakan meninggal dunia oleh dokter Puskesmas," kata Aqsha. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketika Dansatgas di Papua Lapor Ada Tembakan Saat Rapat Virtual Dengan Panglima TNI, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved