Dokter di Sukoharjo Terduga Teroris
TERUNGKAP, Terduga Teroris Dokter S yang Ditembak Mati Densus 88 Ternyata Anggota Aktif IDI
Terduga teroris Dokter S yang ditembak mati oleh Densus 88 ternyata terdaftar sebagai anggota IDI
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Irma Budiarti
Di sisi lain, Arif mengatakan, prihatin karena dalam kasus ini profesi dokter terlalu disorot.
Menurutnya kegiatan seseorang tidak bisa disangkut pautkan atau dipandang dengan fokus kepada profesi.
Hanya saja, dikatakannya, IDI Sukoharjo turut berbelasungkawa karena salah satu rekan sejawatnya harus kehilangan nyawa.
"Kami prihatin karena yang di-blow up dokternya. Padahal mengenai kegiatan perilaku masing-masing kan bukan berbasis profesi, tapi lebih ke pribadi. Jadi kami prihatin," kata Arif.
Dari beberapa kali konfirmasi kepada pihak kepolisian dan beberapa kali pula kepolisian menghubungi, Arif mengatakan hingga saat ini status S masih terduga teroris dan bukannya teroris.
Namun demikian, Arif enggan mengomentari lebih jauh terkait kasus yang menjerat S, karena merasa bukan ranahnya berkomentar.
"Kami sudah beberapa kali dihubungi kepolisian maupun kami mengkonfirmasi kesana. Ini masih terduga sebenarnya beliau.
Tapi dalam proses penegakannya terjadi tindakan keras yang sampai menimbulkan kematian pada beliau. Ya kita tunggu saja proses hukumnya beliau," katanya.
"Tapi kami karena tidak mengenal secara personal dan tidak tahu kasusnya seperti apa ya tidak bisa berkomentar mengenai kasusnya. Hanya bisa berharap ini selesai dengan baik," pungkasnya.
Baca juga: Pro Kontra Penembakan Dokter Terduga Teroris di Sukoharjo Picu Perdebatan, Simak Faktanya Disini
Kronologi Penangkapan Dokter S
Pihak kepolisian menegaskan Dokter S yang ditembak mati Densus 88 Anti Teror di Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo telah berstatus sebagai tersangka dan bukan lagi berstatus terduga.
Hal tersebut pun diungkapkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan lewat jumpa pers pada Jumat 11 Maret 2022.
Proses penangkapan dr S berawal saat dia mengendarai mobil jenis double cabin di jalan Bekonang pada Rabu 9 Maret 2022 malam. Mobil tersangka kemudian diberhentikan oleh anggota Densus 88.
"Petugas sudah memperkenalkan diri, dan menyampaikan maksud dan tujuannya," ujarnya dikutip Tribun-Bali.com dari TribunSolo.com pada Sabtu 12 Maret 2022 dalam artikel berjudul Inilah Kronologi Lengkap Versi Polisi, Mengapa Akhirnya Harus Tembak Mati Dokter S di Sukoharjo.
Namun mengetahui mobilnya dihentikan petugas, tersangka melakukan perlawanan dengan sangat agresif. Tersangka menabrakan mobilnya ke arah petugas yang mencoba menghentikan dr Su.
Petugas pun ada yang naik ke bak belakang mobil tersangka, untuk memberikan peringatan agar tersangka berhenti.