Berita Gianyar
Cuaca Tak Menentu, Seorang Warga Gianyar Tewas Tersambar Petir Saat Mencari Eceng Gondok
I Wayan Kliling (71). Pria asal Banjar Tengkulak Mas, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar tewas tersambar petir saat mencari econg gondok
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Cuaca di Kabupaten Gianyar, Bali belakangan ini tidak menentu.
Di mana pada pagi hari cuaca panas, dan pada siang harinya tiba-tiba turun hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Cuaca yang tak menentu inipun kerap mengecoh masyarakat.
Seperti yang dialami oleh I Wayan Kliling (71). Pria asal Banjar Tengkulak Mas, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar tewas tersambar petir saat mencari econg gondok di Subak Tebe desa setempat, Kamis 10 Maret 2022 lalu.
Berdasarkan data dihimpun, Minggu 13 Maret 2022, sebelum tewas tersambar petir, Pekak (Kakek) Kliling pergi ke sawah untuk mencari eceng gondok sekitar pukul 08.00 Wita.
Namun hingga pukul 11.00 Wita, korban ternyata tak kunjung pulang ke rumah, terlebih situasi saat itu sedang hujan.
Baca juga: PKK Kabupaten Bone belajar ketahanan pangan di Gianyar
Atas kondisi tersebut, anak korban Wayan Suwitra langsung mencari korban.
Diapun tak menduga akan mendapati ayahnya sudah terbujur kaku di tengah sawah. Belakangan diketahui bahwa, Pekak Kliling tewas diduga akibat tersambar petir.
Hal itu diketahui dari sejumlah bekas luka bakar di tangan korban.
Kapolsek Sukawati, Kompol I Made Ariawan membenarkan hal tersebut. Kata dia, awalnya keluarga tidak mengetahui apa penyebab kematian korban.
Namun saat proses memandikan jenazah, barulah keluarga korban menyadari jika sekujur tubuh terutama tangan dan dada korban agak membiru kehitaman seperti hangus atau gosong dan mengelupas.
“Atas kondisi tersebut diduga korban tersambar petir. Pihak keluarga telah merima hal ini sebagai musibah,” imbuhnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan, belakangan ini cuaca di Kabupaten Gianyar sulit dilrediksi.
Yakni, usai cuaca panas, tiba-tiba bisa turun hujan deras disertai petir. Berdasarkan kondisi cuaca ini, Dibya pun mengimbau agar masyarakat selalu waspada, dan disarankan ketika hujan agar tidak berada di tempat terbuka seperti sawah atau lapangan, serta agar tidak berteduh di bawah pohon. Sebab berpotensi tersambar petir.
Baca juga: Kejari Gianyar Tolak Eksepsi Tim Hukum Terdakwa Penipuan Putri Arab, Ancana: Sidang Ditunda
"Hujan saat ini datang tiba-tiba, sehingga kerap mengecoh masyarakat yang awalnya beraktivitas di bawah terik matahari. Namun kami sarankan, ketika hujan datang, segera berlindung di bawah bangunan atau pulang ke rumah, untuk mengantisipasi petir, serta angin kecang yang dapat menyebabkan pohon tumbang," ujarnya.