Berita Bali

Komisi III DPRD Bali Dukung Gubernur, Pastikan Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Tak Gerus Lahan Pertanian

"Jalan tol itu jalan yang rigid dan sesuai perencanaan, baik itu exit tol maupun lintasannya," ungkapnya, Kamis 17 Maret 2022

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Ketua Komisi III DPRD Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana alias Gung Adhi. Komisi III DPRD Bali Dukung Gubernur, Pastikan Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Tak Gerus Lahan Pertanian 

Walhi Ajak Adu Data

Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi kembali mendapat sorotan dari para aktivis lingkungan.

Salah satunya adalah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi) Bali.

Menurut mereka, proyek pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi tersebut dinilai tidak ramah lingkungan dan justru mematikan lahan pertanian produktif di sepanjang wilayah yang dijadikan lokasi proyek.

Hal ini mereka temukan saat pihaknya melakukan survei lapangan di tiga kabupaten yang akan dilewati jalan tol tersebut yakni Badung, Tabanan, dan Jembrana.

Saat itu, survei tersebut dilakukan oleh Walhi Bali bersamaTim Komisi Penilai Amdal beberapa waktu lalu.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Walhi Bali, Made Krisna Dinata dalam konferensi persnya di Kantor Walhi Bali, Denpasar, Kamis 17 Maret 2022.

Pria yang akrab disapa Bokis tersebut bahkan menjelaskan bahwa pernyataan Gubernur Bali, Wayan Koster ternyata berbanding terbalik dengan hasil survei pihaknya.

Ia menjelaskan bahwa sebelumnya Gubernur Koster mengatakan di berbagai media bahwa jalur pembangunan tol lebih banyak memanfaatkan lahan ladang dan lebih banyak memanfaatkan lahan yang tidak produktif.

Koster bahkan saat itu, menurut mereka, memastikan tidak ada kawasan subak yang hilang di lokasi proyek tersebut.

Baca juga: Masuki Tahap Penlok, Ini Daftar Desa yang Akan Dilewati Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi

“Temuan dari Walhi saat turun bersama Tim Komisi Penilai Amdal, ditemukan yang digunakan lahan persawahan. Sehingga nanti akan ada pengurangan jumlah pangan yang dihasilkan,” jelasnya.

Menurut Bokis, hampir di tiga kabupaten tersebut yang dilewati oleh jalur jalan tol tersebut, pemanfaatan lahan- lahan produktif, khususnya lahan pertanian ditemukan. Khususnya dalam kawasan simpang susun jalan tol.

“Rata-rata menggunakan lahan hijau di titik simpang susun jalan tol di Kaliakah, Jembrana. Simpang susun di Soka, Tabanan, dan di pintu keluar di Mengwi, Badung,” tegasnya.

Pihaknya menjelaskan bahwa berdasarkan Amdal milik PT. Sumber Rodhium Perkasa, rencana pembangunan jalan tol total menempati luas ruang kurang lebih 1.069,44 hektar.

Digunakan kondisi eksisting peruntukan lahan yang terkena, dominan melintasi beberapa kategori lahan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved