MotoGP Mandalika 2022
Piala MotoGP Mandalika 2022 Karya Anak Bangsa Dibuat di Tuksedo Studio Bali, Begini Filosofinya
Turisme olahraga bertema otomotif mungkin masih menjadi hal yang asing bagi para warga Indonesia pada umumnya, terutama bagi mereka yang belum
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Tuksedo Studio dalam kapasitasnya sebagai spesialis manufaktur mobil klasik yang dibuat secara handmade turut menyukseskan ajang World Superbike dan Supersport yang digelar di Mandalika pada akhir 2021 lalu.
Turisme olahraga bertema otomotif mungkin masih menjadi hal yang asing bagi para warga Indonesia pada umumnya, terutama bagi mereka yang belum memiliki ketertarikan khusus pada dunia otomotif itu sendiri.
Dimana pada akhirnya membuat Tuksedo Studio kembali ditunjuk oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk merancang dan memproduksi piala untuk ajang turisme otomotif besar selanjutnya yaitu Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022.
Piala Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 yang biasa disebut sebagai MotoGP Mandalika ini dibuat oleh karya anak bangsa di Tuksedo Studio yang beralamatkan di Jalan Tukad Tampuagan No.356, Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali.
Baca juga: Siswanto Naik Sepeda Ontel 7 Hari dari Jember ke Mandalika, Harap Bertemu Langsung Presiden Jokowi
Desainer Tuksedo Studio mengambil inspirasi dari “Obor” yang melambangkan menyalanya api kompetisi balapan yang panas.
Api itu sendiri juga selanjutnya menjadi simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia, terutama pada sektor turisme yang terdampak oleh pandemi dewasa ini, dengan harapan besar agar masyarakat dapat sama-sama menjaga agar api dari “obor” ini tidak pernah padam.
Berbentuk obor yang digunakan untuk estafet seperti pada ajang olimpiade, Tuksedo Studio berharap agar piala yang melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia yang diawali di Mandalika ini dapat diteruskan estafetnya secara berkelanjutan.
"Sebagai bukti bahwa Indonesia tidak hanya mampu mengadakan event berskala internasional hanya sekali dua kali, tapi juga sebagai negara yang memiliki kemampuan artistik dan produksi tahap dunia secara terus menerus," terang Pudji Handoko selaku Owner Tuksedo Studio sekaligus andil dalam pembuatan piala Moto GP.
Umum digunakan sebagai material dari kendaraan-kendaraan yang memang dirancang untuk memiliki kecepatan tinggi karena sifatnya yang ringan dan memiliki kekuatan yang tepat untuk menopang kecepatannya, Tuksedo Studio yang memiliki spesialisasi dalam pembuatan mobil balap klasik dari bahan dasar aluminium memutuskan untuk memilih bahan tersebut sebagai lambang dari ajang balap yang pemenangnya ditentukan oleh kecepatan pengendara serta performa kendaraannya.
Adapun corak motif lokal yang terdapat pada piala turut melengkapi pola siluet sirkuit yang mendasari desain piala ini secara umum sebagai ajang Moto GP yang diselenggarakan di Mandalika.
Kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada Tuksedo Studio untuk Dorna Motorsport dan sebagai desainer piala pada dua ajang balap internasional pertama di sirkuit Mandalika ini merupakan sebuah bukti jika Indonesia tidak hanya mampu dalam mengadakan sebuah ajang berskala dunia namun juga fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas yang mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkelas dunia.(*)