Human Interest Story

Aksi Sertu Suparto Bantu Korban Kecelakaan di Klungkung, Robek Seragam untuk Hentikan Pendarahan

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Semarapura Kelod itu rela merobek seragamnya, demi menghentikan pendarahan dari korban kecelakaan lalu lintas

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Aksi dari Sertu Suparto saat merobek seragamnya, demi menghentikan pendarahan dari korban kecelakaan lalu lintas, Jumat 18 Maret 2022 lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Aksi heroik dari Sertu Suparto mendadak viral di media sosial.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Semarapura Klod Kangin itu rela merobek seragamnya, demi menghentikan pendarahan dari korban kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas).

Seperti hari biasanya, Sertu Suparto dan rekan-rekannya, Jumat 18 Maret 2022 lalu mengikuti apel pagi di Koramil Klungkung, tepatnya di Jalan Gajah Mada Semarapura.

Sekira pukul 07.20 Wita, tiba-tiba terdengar suara benturan yang keras.

Baca juga: Kebijakan Bebas Karantina dan VoA Belum Berdampak ke Destinasi di Klungkung Daratan

Ia dan rekan-rekannya yakni, Pelda Ketut Yasa, Serma Komang Semaraputra dan Kopda Wayan Benta langsung berlari menghampiri sumber suara.

"Kami ketika itu melihat ada pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan.

Ada ibu yang berlumuran darah dari kaki kirinya," ungkap Sertu Suparto, Minggu 20 Maret 2022.

Sertu Suparto dan rekan-rekannya langsung meminta bantuan warga sekitar untuk membawa korban kecelakaan yang diketahui bernama Ni Ketut Rusmini (53) ke trotoar.

Mengingat pagi itu keadaan lalu lintas sedang krodit.

Rusmini saat itu sudah lemas dan darah segar terus mengucur dari kakinya.

" Kami sempat mencari kain kassa untuk menutup luka dan menghentikan darahnya. Tapi tidak ada," ungkapnya.

Tanpa berpikir panjang, Sertu Suparto langsung melepas seragamnya.

Ia merobek seragam kebanggaanya itu, lalu digunalannya untuk membalut kaki kiri dari Ni Ketut Rusmini.

Upayanya itu berhasil, sesaat pendarahan berhasil dihentikan.

Baca juga: Lomba Panahan Tradisional di Istana Taman Jepun Denpasar, Peserta dari Klungkung hingga Buleleng

" Karena tidak ada perban, saya langsung membuka baju dan merobeknya untuk membalut luka kaki korban yang darahnya terus mengalir," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved