Human Interest Story
Peternak Bebek di Bangli, Dewa Watra Untung Rp 50 Juta Dalam Dua Bulan, Kualahan Penuhi Permintaan
Harga telur yang cukup tinggi serta banyaknya permintaan setiap hari, mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Ternak bebek nampaknya menjadi peluang usaha yang sangat menggiurkan.
Harga telur yang cukup tinggi serta banyaknya permintaan setiap hari, mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Apalagi produksi telur bebek bisa setiap hari.
Hal ini diungkapkan salah satu peternak bebek I Dewa Ketut Watra, saat ditemui Minggu 20 Maret 2022.
Dikatakan pihaknya saat ini memelihara 1400 ekor bebek.
Baca juga: Kisah Kolektor Kaset Pita di Tabanan, Pernah Beli Patungan dan Pakai Gantian
Baca juga: Kisah Pura Penataran Agung Besakih, Tempat Berkumpul Bhatara
Dari jumlah tersebut 1000 ekor diantaranya telah memasuki masa produksi.
"Bebek itu sudah bisa bertelur saat usianya 5 bulan," ucapnya.
Kata Dewa Watra, dari 1000 ekor bebek rata-rata produksi telur mencapai 800 butir sehari.
Dari jumlah itu pula, pihaknya bisa meraup keuntungan bersih sebesar Rp. 600 ribu per hari.
Bahkan diakuinya, dalam waktu 60 hari, keuntungan bersihnya mencapai Rp. 50 juta.
"Apalagi memelihara bebek tidak seribet ayam petelur. Dan juga bebek tidak ada masa apkir," ujarnya.
Dikatakan pula, bebek ini bertelur setiap hari, selama kualitas pakannya bagus dan diberi makan tiga kali sehari.
Pakan bebek diantaranya campuran jagung, konsentrat dan dedak.
Baca juga: Kisah Ratu Peranda Istri Panida Semasa Hidupnya, Mengayomi dan Bersahaja
Baca juga: Kisah Cipto, Pengusaha Warung Makan yang Berinovasi, Bayar Utang Bos Ratusan Juta hingga Sukses
Harganya pun tidak terlalu mahal, yakni Rp. 320 ribu per karung isian 50 kilogram.
Sementara telur-telur bebek, saat ini harganya mencapai Rp. 110 ribu per trai/krat isian 30 butir.
Diakui harga tersebut merupakan yang tertinggi.
Sebab di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, harga telur bebek per trai hanya dihargai Rp. 60 ribu per trai.
"Mengenai penjualan biasanya tiap hari ada yang ambil kesini. Rata-rata telur bebek digunakan sebagai telur asin. Ada juga yang selanjutnya dijual ke pasar. Biasanya untuk keperluan upacara agama," kata peternak asal Banjar Tambahan Bakas, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku itu.
Memang Dewa Watra mengakui peminat telur bebek sangat tinggi.
Terlebih peternak bebek belum sebanyak ayam petelur.
Baca juga: Tuai Keuntungan, Ramalan Zodiak Karier Besok Senin 21 Maret 2022, Leo Dihargai dan Bawa Bakat Unik
Kendati demikian karena jumlah produksi yang terbatas, pihaknya kualahan untuk memenuhi permintaan.
Oleh sebab itu, Dewa Watra berencana menambah ternak bebek dari wilayah Lombok, NTB.
Alasannya, karena harga bebek di wilayah tersebut cukup murah.
"Sebenarnya dari segi kualitas sama saja. Tapi di sana (Lombok) harga bebek per ekornya lebih murah, yakni Rp. 60 ribu. Sedangkan di Bali harganya Rp. 65 ribu hingga Rp. 70 ribu per ekor. Rencananya saya mau menambah ternak menjadi 10 ribu ekor. Dengan demikian saya bisa penuhi permintaan telur bebek hingga luar Bangli," tandasnya. (mer)