Berita Bali

Jokowi Soroti Upaya Pencegahan Perubahan Iklim, Puan Soroti Perdamaian Ukraina hingga Palestina

Menurutnya perlu ada kesepakatan internasional mengenai aksi nyata dari setiap agenda global, termasuk isu-isu terkait perubahan iklim

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Presiden Jokowi (tengah) Ketua DPR RI, Puan Maharani (kanan) dan Presiden IPU Duarte Pacheco (kiri) saat pidato dalam pembukaan IPU ke-144, di Bali, pada Minggu 20 Maret 2022 malam. 

Puan kemudian menekankan pentingnya penghormatan kepada hukum internasional, piagam PBB, dan perlunya peneguhan terhadap integritas teritori untuk mencapai resolusi konflik Rusia dan Ukraina.

 “Namun, kita jangan melupakan untuk menyelesaikan konflik di berbagai belahan bumi lainnya. Pertemuan ini juga dapat mendesak tercapainya kemerdekaan penuh Palestina,” tegas Puan.

Puan lantas mengingatkan agar parlemen mendorong diplomasi preventif guna mencegah terjadinya konflik dan perang.

Parlemen juga diminta untuk bisa memobilisasi dukungan masyarakat internasional dalam penanganan dampak sosial pandemi seperti bertambahnya kemiskinan dan ketimpangan.

Terlepas konflik di Ukraina, Puan juga menyoroti situasi demokrasi di Myanmar akibat konflik internal yang sudah terjadi setahun belakangan ini.

 “Terkait situasi di Myanmar, kita dapat mendorong agar Myanmar kembali ke jalan demokrasi,” ujarnya.

Tak hanya itu, Puan menyebut Majelis IPU ke-144 juga perlu memberi kesempatan untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum muda.

Termasuk dalam memperjuangkan partisipasi mereka dalam pengambilan keputusan.

IPU ke-144 mengambil tema Getting to Zero: Mobilizing Parliaments to act on Climate Change” yang dianggap sangat relevan untuk dibahas.

Baca juga: Pemimpin Wanita Berhasil Tangani Covid-19, Penjelasan Puan di Forum Parlemen Perempuan IPU

 “Khususnya di saat saat dunia telah mencapai pemanasan 1.1 derajat celsius dan mengakibatkan target pemanasan 1.5 hingga 2 derajat Celsius sulit untuk dapat tercapai,” terang Puan.

“Sesuai tema pertemuan, Parlemen perlu untuk memobilisasi pengurangan emisi, memperkuat adaptasi, dan merealisasi komitmen pembiayaan bagi negara berkembang,” imbuhnya.

Sebagai President of Assembly pada IPU ke-144, Puan mengajak parlemen dunia untuk menyatukan tekad agar dapat menjadi pendorong untuk membuat dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.

 “Mari kita wujudkan Parlemen yang ikut memperkuat multilateralisme, solidaritas, dan kolaborasi global,” kata cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

“Bersama, kita bangun satu dunia yang baru, dunia yang sehat, tenteram, dan sejahtera. Bersatu kita pasti bisa!” sambung Puan.

Dalam kesempatan itu, Puan sekaligus mengundang Ketua Parlemen Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan Parliament 20 (P20) di Indonesia yang menjadi rangkaian perhelatan G20.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved