Berita Bali

Visa on Arrival Ditambah Jadi 42 Negara, 2.000 Wisman Sudah Masuk Bali per Hari,Pemprov Ingatkan Ini

Pemprov Bali dengan penambahan sejumlah negara tersebut, berupaya agar tidak ada penambahan angka kasus Covid-19.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Istimewa
Ilustrasi. Visa on Arrival Ditambah Jadi 42 Negara, Dua Ribu Wisman Sudah Masuk ke Bali per Hari, Pemprov Ingatkan Ini 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menyambut baik dibukanya pariwisata dan penambahan 42 negara yang diizinkan masuk melalui Visa on Arrival (VoA) ke Pulau Dewata.

Pun begitu, Pemprov Bali dengan penambahan sejumlah negara tersebut, berupaya agar tidak ada penambahan angka kasus Covid-19.

Sehingga, pihaknya mengingatkan agar penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes) tetap dilaksanakan dengan baik sebagai pencegahan.

"Justru dengan dibukanya pariwisata ini, kita tetap harus melaksanakan protokol kesehatan karena ini semakin longgar maka protokol kesehatan kunci jawabannya. Supaya, kedatangan wisatawan ini tidak menimbulkan peningkatan kasus jadi harus profesional dan tetap berlaku kepada wisatawan," ujar Sekda sekaligus Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Bali, Senin 22 Maret 2022.

Baca juga: Ini Alur Kedatangan di Bandara Ngurah Rai Bali Bagi Turis Asing Pemohon Visa on Arrival

Di sisi lain, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Bali, Jamaruli Manihuruk mengatakan bahwa hingga saat ini sudah ada 2 ribu orang WNA wisatawan mancanegara yang datang ke Bali menggunakan VoA.

"Dengan penambahan dari 23 menjadi 42 kita harapkan akan lebih banyak lagi," katanya di tempat yang sama.

Di sisi lain, ia mengatakan bahwa penambahan fasilitas dan SDM dengan adanya penambahan 42 negara menurutnya belum perlu untuk dilakukan.

Karena, untuk fasilitas dan petugas sudah lebih dari cukup

Sebab untuk saat ini kedatangan warga asing masih belum banyak.

"Tenaga yang sekarang berlebihan. Kalau dulu rata-rata sekitar 30 sampai 40 ribu sehari yang datang sekarang masih belum sampai 1.000 sehari jadi sangat jauh dari yang dulu.

Jadi, tenaga yang ada sekarang ini masih lebih dari cukup untuk melayani orang datang ke Indonesia, khususnya ke Bali," ujarnya.

Ia juga mengaku dalam sejam rata-rata pihaknya mampu melayani 920 orang WNA yang datang ke Bali.

"Kami ada 16 konter masing-masing diisi dua petugas. 

Per jam kami layani 920 (orang) kalau sehari 45 ribu bisa kami layani.

Baca juga: Sambut Kebijakan Bebas Karantina, Dewan Bali Usul Visa on Arrival Dipermudah dan Biayanya Murah

Tapi yang ada sekarang jangankan 42 ribu, 2 ribu belum sampai sehari, jadi belum 10 persen," ujarnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved