KISAH MBAK Rara Sang Pawang Hujan, Selalu Bawa Boneka Doraemon Saat Beraksi, Begini Alasannya

KISAH MBAK Rara Sang Pawang Hujan, Selalu Bawa Boneka Doraemon Saat Beraksi, Begini Alasannya

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Widyartha Suryawan
Tangkap Layar YouTube / Karni Ilyas Clup
Pawang hujan Rara Isti Wulandari mengungkapkan jika kesuksessannya dibantu banyak pihak 

“Dari 2 sampai 9 siang itu harus kering 24 jam, no basa, tapi malam hari itu harus hujan,” ungkapnya.

Menurutnya hal tersebut pun berguna agar suhu di sana menjadi dingin agar aspal mampu menempel dengan baik.

Sempat Tak Diizinkan Masuk ke Sirkuit

Dalam wawancara tersebut, Mbak Rara pun mengungkapkan jika sempat tak mendapatkan izin memasuki sirkuit untuk berdoa.

Hal tersebut karena dirinya tidak memiliki ID Card dari pihak penyelenggara Dorna.

Baca juga: Selesai Balapan MotoGP, Begini Tanggapan Mbak Rara Pawang Hujan Soal Dirinya Disoraki Penonton  

Karena hujan deras masih terus berlangsung, Mba Rara mengungkapkan jika dirinya akhirnya diminta untuk oleh Petinggi Doran untuk menghentikan hujan.

“Jika kamu bisa menghentikan hujan, tolong jangan terlalu panas, tapi dibuat agak gerimis,” tuturnya menceritakan kepada Karni Ilyas.

Mendengar hal tersebut, Mbak Rara pun menjadi panik lantaran permohonan dari Dorna yang menurutnya susah.

Namun, ia pun mengungkapkan jika akan melakukan yang terbaik untuk hal itu.

“Oke saya aku melakukan yang terbaik karena disini ada presiden, dan ada bos saya, dan semua orang yang mempercayai saya," jelasnya.

Setelah mendapatkan izin, Mbak Rara pun memulai aksinya di sekitara pitstop, memohon doa sembari membawa bowling singing.

“Saya ngomong sama awan, elemen tanah, dan udara, terus awan itu yang di langit saya teriakki, kemudian saya mengambil bowling singing” tuturnya.

Kemudian ia pun meminta kepada pihak Dorna untuk menungga sebentar, karena Rara ingin mengambil dupa.

"Nanti saya kan setelah 10 menit akan masuk kembali, karena ada petir tapi jauh yang ada di selatan, 10-15 menit hujan mereda, sampai kecil, kemudian saya masuk kembali, sebelum saya masuk 5-10 menit ada petir," ujarnya.“Smpet saya dipanggil Dorna untuk naik ke podium, tapi saya memilih untuk tetap di tenda, karena setelah hujan kan gerimis, kan banyak yang mau keluar, kalua saya keluar, dupa saya mati, kan banyak penonton yang ga bisa pulang," sambugnnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved