Berita Badung

33 Ribu Penduduk Badung Ditargetkan Jadi Pengusaha agar Bisa Seperti Singapura

“Saya berharap bisa menyebarkan virus-virus entrepreneur lebih banyak lagi. Di Badung ada 560.000 jiwa. Mudah-mudahan target 33 Ribu jiwa bisa jadi pe

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Penyerahan pataka dari HIPMI Bali ke HIPMI Badung serangkaian pelantikan Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kabupaten Badung masa bakti 2021-2024, di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Jumat 25 Maret 2022. 

Perekonomian Badung 70 persen ditopang dari industri pariwisata, sehingga ‘pusat gempa’ pandemi di Bali ada di Kabupaten Badung.

Pada kesempatan itu, pihaknya mengapresiasi Pemkab Badung sangat berpihak kepada para pengusaha dengan memberikan berbagai bantuan dan stimulus sehingga dapat berkembang dan bertahan sampai bisa melewati pandemi ini.

Agus Hermanta berpesan kepada seluruh pengusaha di Badung harus cepat beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Selama pandemi, kita berupaya melawan virus. Harusnya kita jangan melawan. Yang perlu dilakukan adalah sebuah tindakan, yang disebut adaptasi dan inovasi sehingga kita dapat melewati pandemi ini dengan baik,” pesannya.

Menurutnya, sudah banyak pengusaha yang beradaptasi, contohnya pengusaha restoran yang awalnya menyasar bule selama pandemi tutup karena Wisatawan Mancanegara (Wisman) tak ada yang datang, kini berubah menjadi angkringan.

Tapi dengan langkah itu membuat si pengusaha bertahan hidup. Sebagai pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata harus cepat beradaptasi dan berinovasi.

Dikatakannya di negara maju, kalau pengusahanya diatas 10 persen, maka negara itu bisa maju. Tapi di Indonesia pengusahanya dibawah 5 persen.

Maka tugas HIPMI menyebarkan virus-virus entrepreneur ke seluruh pelosok negeri untuk meningkatkan perekonomian.

Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta yang hadir dalam acara mengapresiasi generasi milenial di Gumi Keris yang tergabung dalam organisasi HIPMI.

Karena Presiden Jokowi sering mengucapkan start up. Sementara start up itu artinya bagaimana harus mampu membuka peluang kerja.

Masalahnya adalah antara pencari kerja dengan lapangan kerja setiap waktu terjadi ketimpangan.Yang mencari pekerjaan banyak, sedangkan peluang kerja sedikit.

Baca juga: Dalami Dugaan Korupsi Rp 130 Miliar, Penyidik Kejati Bali Geledah LPD Adat Sangeh Badung

“Maka dari itu, melalui HIPMI mari kita membuka peluang kerja,” kata Giri Prasta.

Untuk mendukung HIPMI, Pemkab Badung dan seluruh OPD mencanangkan penggunaan produk lokal.

Selain itu, Badung juga menerapkan smart city untuk mengantisipasi pergeseran pasar.

“Hari ini tidak ada yang besar mengalahkan yang kecil. Yang ada hanya yang lambat dikalahkan yang cepat,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved