Berita Badung
33 Ribu Penduduk Badung Ditargetkan Jadi Pengusaha agar Bisa Seperti Singapura
“Saya berharap bisa menyebarkan virus-virus entrepreneur lebih banyak lagi. Di Badung ada 560.000 jiwa. Mudah-mudahan target 33 Ribu jiwa bisa jadi pe
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, Agus Pande Widura menargetkan 33.000 penduduk di Badung menjadi pengusaha untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Dengan jumlah tersebut, maka Badung bisa menjadi daerah maju seperti Negara Singapura.
Hal itu disampaikan Agus saat menghadiri pelantikan Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kabupaten Badung masa bakti 2021-2024, di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Jumat 25 Maret 2022.
“Saya berharap bisa menyebarkan virus-virus entrepreneur lebih banyak lagi. Di Badung ada 560.000 jiwa. Mudah-mudahan target 33 Ribu jiwa bisa jadi pengusaha, sudah sama seperti Singapura,” kata dia
Baca juga: Ciptakan Peluang Pasar, Pemkab Badung Akan Kembangkan Pisang Barangan Jumbo di Pelaga Petang
Namun, seperti diketahui saat ini Badung mengalami permasalahan luar biasa karena pandemi, dimana perekonomiannya yang hampir 70 persen ditopang dari sektor pariwisata menjadi terdampak.
Di tingkat nasional berdasarkan data, lanjut Agus, dari sekitar seperempat miliar penduduk Indonesia, baru 2-3 persen saja yang berprofesi sebagai pengusaha.
Diantara jumlah yang masih sangat sedikit itu, banyak kader HIPMI yang duduk di pemerintahan berada di Istana.
“Jadi tidak harus ketua umum (HIPMI) baru bisa jadi menteri,” ujarnya.
Ketua HIPMI Badung, Made Agus Hermanta mengatakan HIPMI didirikan untuk ikut membangun negeri.
HIPMI merupakan organisasi kaderisasi dimana pengurus diberikan kesempatan menjalankan tugas selama 3 tahun. Dan setelah itu akan didemisioner.
“Tujuannya menciptakan kader-kader yang luar biasa untuk membangun negeri,” katanya.
Di tingkat nasional kader HIPMI bahkan menjadi Presiden dan 4 orang menteri duduk di Kabinet Indonesia Maju.
“Di Bali ada Rai Mantra, sumarjaya Linggih, Prof. Ramantha dan yang lainnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Made Agus menceritakan para pengusaha di Badung selama hampir 3 tahun mengalami kejadian luar biasa akibat badai pandemi Covid-19, dimana pengusaha-pengusaha itu mengalami kemunduran dan tidak sedikit yang mengalami kebangkrutan.
Bahkan, tahun 2020 perekonomian tumbuh minus 16 persen.
Baca juga: Selesaikan Masalah Polemik Pungutan Parkir Dengan Denpasar, Dishub Badung Turun ke Lokasi