Berita Nasional

Jokowi Wajibkan Beli Produk Dalam Negeri, Kurangi Produk Impor Tingkatan Ekonomi

Presiden Joko Widodo menyebutkan pertumbuhan ekonomi akan dengan mudah meningkat

YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan arahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat 25 Maret 2022 - Jokowi Wajibkan Beli Produk Dalam Negeri, Kurangi Produk Impor Tingkatan Ekonomi 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Presiden Joko Widodo menyebutkan pertumbuhan ekonomi akan dengan mudah meningkat, apabila kita konsisten mengganti produk impor dengan membeli produk dalam negeri.

Saat ini, tantangan ketidakpastian global mengakibatkan semua negara mengalami kesulitan ekonomi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya memacu pertumbuhan ekonomi nasional dengan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta anggaran BUMN untuk membeli produk dalam negeri.

Hal ini disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan kepada para menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, yang digelar di Hotel Grand Hyatt, Kabupaten Badung, Jumat 25 Maret 2022.

Baca juga: Dari Bali, Kemenperin Targetkan APBN Rp 538,9 Triliun Untuk Belanja Produk Lokal 80 Persen

“Kita punya pengadaan barang dan jasa pusat itu Rp 526 triliun, daerah Rp 535 triliun, BUMN 420 triliun. Ini uang besar sekali yang pernah kita lihat. Kita enggak usah muluk-muluk, dibelokkan 40 persen saja, 40 persen saja itu bisa memacu growth ekonomi kita, pertumbuhan ekonomi kita. Yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen, yang BUMN 0,4 persen. 1,5-1,7 (persen), BUMN-nya 0,4 (persen),” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menyebutkan, pertumbuhan ekonomi akan dengan mudah meningkat apabila konsisten untuk mengganti produk impor dengan membeli produk dalam negeri.

Presiden Jokowi mengatakan hal tersebut juga dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.

“Pekerjaan ada di sana, bukan di sini. Coba kita belokkan semuanya ke sini. Barangnya kita beli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan. Tadi sudah dihitung bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan,” tutur Jokowi.
Jokowi menegaskan, kementerian/lembaga agar berhenti impor barang-barang dari luar. Presiden menyebutkan, sebagian besar barang-barang tersebut telah diproduksi oleh industri dalam negeri.

“Ini kita ngerti enggak hal-hal seperti ini. Jangan-jangan kita semua enggak kerja detail, sehingga enggak ngerti bahwa yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor. Jangan ini diteruskan, setop. Sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri, meloncat pertumbuhan ekonomi kita,” ucapnya.

Jokowi menuturkan, saat ini baru terealisasi Rp 214 triliun pengadaan barang dan jasa dari produk dalam negeri.

Presiden menargetkan hingga Mei 2022, anggaran Rp 400 triliun dapat digunakan untuk pembelian barang dari dalam negeri.

Selain itu, Presiden meminta Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk menyediakan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh pemerintah dalam platform yang tersedia.

“Saya minta dan saya enggak mau ditawar-tawar lagi urusan yang Rp 400 triliun di Mei. Segera juga dorong yang namanya UKM-UKM di daerah itu untuk masuk segera ke e-Katalog. Masukkan sebanyak-banyaknya,” tandas Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menparekraf Sandiaga Uno, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita, MenkopUKM Teten Masduki, dan Gubernur Bali Wayan Koster.

Presiden mencontohkan, banyak produk yang dapat diproduksi dalam negeri dan tidak perlu impor.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved