Berita Denpasar
Makna Soma Ribek dan Kaitannya Dengan Saraswati Hingga Pagerwesi Dalam Hindu Bali
Hari ini, Senin, 28 Maret 2022, bertepatan dengan Soma Ribek.Atau perayaan hari suci yang masih berkaitan dengan Saraswati dan Banyupinaruh.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hari ini, Senin, 28 Maret 2022, bertepatan dengan Soma Ribek.
Atau perayaan hari suci yang masih berkaitan dengan Saraswati dan Banyupinaruh.
Saraswati telah dirayakan pada Sabtu Umanis Watugunung, dan keesokan harinya adalah perayaan Banyupinaruh pada Minggu Paing Sinta.
Dalam lontar Sundarigama, memang antara satu hari suci dengan hari suci lainnya adalah saling terkait.
Bukan saja keterkaitan hari suci Saraswati dengan Banyupinaruh, sebagai lambang ilmu pengetahuan akan mengalir seperti air.
Namun juga keterkaitannya dengan hari suci Soma Ribek, Sabuh Mas, dan Pagerwesi.
Baca juga: Siwa Sidanta dan Agama Hindu Bali sebagai Agama Unik
Baca juga: JAM Kerja PNS Berubah Selama Bulan Ramadan 1443 Hijriah, Ini Rinciannya
Tentu saja hari-hari suci ini dipandang pula sebagai simbol aktivitas budaya.
Atau sistem kepercayaan sebagai bagian integral dari cara manusia mengungkapkan ide, gagasan, dan pikirannya dalam kehidupan ini.
Maka peringatan hari suci Saraswati, Banyupinaruh, Soma Ribek, Sabuh Mas, dan Pagerwesi yang dilaksanakan secara berurutan mengandung makna.
Pertama-tama umat Hindu memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, agar dihilangkan kebodohan dan dikaruniai ilmu pengetahuan (guna), ketrampilan (gina), dan kesusilaan (susila).
Permohonan ini secara khusus diwujudkan ke dalam hari suci Saraswati.
Lalu setelah berhasil mencapai pengetahuan, ketrampilan, dan budi pekerti yang luhur.
Kemudian umat Hindu merayakan keberhasilannya melalui peringatan hari suci Banyupinaruh.
Dengan harapan ilmu pengetahuan itu akan terus mengalir seperti air.
Kemudian berbekal pengetahuan, ketrampilan, budi pekerti luhur tersebut, kemudian umat Hindu mencari pekerjaan yang baik dan layak untuk mendapatkan nafkah.