UPDATE: Bayi Malang yang Ditemukan di Atas Tumpukan Sampah Dititipkan di Yayasan Sayangi Bali
Dewa juga mengatakan, setiap bayi yang ditemukan terlantar pastinya masyarakat langsung menghubungi pihak kepolisian
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
"Sebenarnya ini semua saling terkait termasuk desa, karang taruna dan mahasiswa. Akibat pergaulan bebas yang kita miriskan ada bayi yang akhirnya juga meninggal karena ditelantarkan.
Padahal banyak penyaluran agar tidak terjerat hukum. Lembaga perlindungan anak ada, kalau ada yang memiliki masalah seperti itu bisa ke Dinsos yang memiliki perangkat lagi.
Jangan sampai masalah itu mereka ambil jalan pintas hingga membuang anak," tutupnya.
Saksi Dengar Suara Tangisan Bayi
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, warga di Banjar Kwanji digegerkan dengan penemuan bayi di pinggir Jalan Tibung Sari, Kwanji, Dalung, Kuta Utara, Badung, Senin 28 Maret 2022 malam.
Miris, bayi berjenis kelamin laki-laki yang diduga baru lahir itu dibuang di tumpukan sampah di pinggir jalan.
Bayi malang itu pertama kali ditemukan oleh Usman (25), seorang pedagang sate asal Kampung Jawa, Denpasar Utara.
Sekitar pukul 20.30 Wita, Usman mendengar suara tangisan bayi yang tak jauh dari tempatnya berjualan.
Semula Usman mengira tangisan itu berasal dari anak pedagang di ruko depan tempatnya berjualan.
Namun, lambat laun tangisan bayi itu terdengar dekat sehingga dirinya pun bingung mencari sumber tangisan itu.
Baca juga: Kejari Badung Komitmen Dukung Program JKN-KIS
Usman mulai mencurigai tangisan bayi tersebut berasal dari tumpukan sampah.
Terlebih lagi, ia melihat ada plastik hitam di tumpukan sampah bergerak-gerak di depan tempatnya berjualan.
Merasa ketakutan, Usman lantas mengajak warga di seputaran lokasi mendekati tumpukan sampah dan membuka plastik hitam itu.
Benar saja, Usman dibuat kaget ketika mengetahui bayi laki-laki yang masih merah ada di dalam plastik hitam.
Bayi malang tersebut dipastikan baru lahir mengingat masih lengkap dengan tali pusarnya.