Berita Bali

Atasi Keterlambatan Akses Internet di Pedesaan, Sekolah Internet Komunitas Sasar Desa Tembok

Kedutaan Besar Inggris Jakarta bersama dengan Common Room Networks Foundation mengadakan seremonial penandatanganan MoU dengan Desa Tembok

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Pelaksanaan penandatangan MoU terkait kegiatan SIK yang dikembangkan di Desa Tembok - Atasi Keterlambatan Akses Internet di Pedesaan, Sekolah Internet Komunitas Sasar Desa Tembok 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lambatnya penanganan dalam mengatasi kesenjangan digital dapat membahayakan hak asasi dasar bagi masyarakat marjinal, dan tentunya hal ini juga menyebabkan sejumlah tantangan pembangunan di Indonesia.

Maka dari itu Kedutaan Besar Inggris Jakarta bersama dengan Common Room Networks Foundation mengadakan seremonial penandatanganan MoU dengan Desa Tembok tentang Sekolah Internet Komunitas.

Acara ini adalah bagian dari proyek senilai Rp 4,2 miliar yang didanai oleh Program Akses Digital (Digital Access Programme) Pemerintah Inggris.

Lambatnya penanganan dalam akses yang tidak merata terhadap teknologi informasi, perbedaan biaya bandwidth di seluruh Indonesia dan kesulitan mendistribusikan infrastruktur jaringan internet dasar di daerah 3T (terluar, terbelakang, terpencil).

Baca juga: Tengah Ramai Dibicarakan Pengguna Internet, Begini Cara Main Kuis Hari Bumi Google

Hal ini merupakan tantangan besar bagi Indonesia.

Begitu juga kurangnya perangkat yang memadai, sumber daya dan keterampilan yang terbatas dalam menciptakan konten lokal.

Hal tersebut menjadi hambatan terbesar untuk inklusi internet, dan peluang untuk tersedianya akses internet bagi semua.

Serta tentu saja, keadaan ini juga melanggengkan kesenjangan digital berbasis gender yang ada.

Tanpa upaya penanganan yang nyata, akses yang tidak merata ini dapat melanggengkan kesejangan digital.

Kesenjangan digital perlu dibenahi agar Indonesia mencapai potensi ekonominya yang sangat besar, dan ini membutuhkan peningkatan kesadaran melalui proses pendampingan dan pemberdayaan masyarakat, terutama untuk meningkatkan keterampilan dan literasi digital di kalangan masyarakat marjinal.

Wakil Duta Besar Kedutaan Inggris Jakarta, Rob Fenn, dalam acara tersebut mengatakan pandemi Covid-19 telah mempercepat pergeseran menuju adopsi teknologi, termasuk meningkatkan akses masyarakat marjinal.

Seiring dengan meningkatnya ketergantungan kita pada teknologi digital, risiko ketertinggalan komunitas juga semakin besar.

"Melalui Digital Access Programme kami, Inggris telah berbagi keahlian dan pendanaan untuk mendukung Indonesia meningkatkan konektivitas digital dan akses universal. Sejauh ini, proyek yang didanai Inggris dengan Common Room telah memberdayakan dan membantu masyarakat adat di delapan wilayah berbeda di Indonesia, termasuk di Desa Tembok, Bali melalui serangkaian program literasi digital seperti School of Community Network dan mengembangkan jaringan komunitas berbasis internet," jelasnya, Rabu 30 Maret 2022.

Sementara itu, Sekolah Internet Komunitas (SIK) menawarkan serangkaian kegiatan pelatihan, pendampingan, pengembangan, dan pemanfaatan infrastruktur internet berbasis komunitas yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Common Room Networks Foundation (Common Room) pada 2021.

Ketua Yayasan Common Room, Gustaff H Iskandar mengatakan, tentunya pelatihan dan pendampingan ini merupakan peningkatan kapasitas bagi warga negara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved