WALIKOTA GIBRAN Rakabuming Raka Pastikan G20 Solo Tetap Berjalan, Meski Ditemukan Benda Mirip Bom
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan penemuan benda mirip bom di kawasan Balai Kota Solo pada Rabu 30 Maret 2022 tidak berdampak pada G20
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Wema Satya Dinata
"Setelah dilakukan analisa dan penguraian oleh tim Gegana, didapati bahwa itu bukan barang berbahaya," katanya masih dikutip Tribun-Bali.com dari TribunSolo.com dalam artikel berjudul Penampakan Benda Mirip Bom di Depan SD Marsudirini Solo : Mirip Dinamit dan Timer, Tapi Isinya Semen.
Dia menjamin, situasi keamanan di Kota Solo kondusif.
Baca juga: SOLO Digegerkan Penemuan Benda Mirip Bom di Kawasan Balai Kota, Kapolres: Ada Juga Di Dalam Tas
"Kami mengapresiasi peran serta masyarakat Surakarta yang langsung berkoordinasi dengan instansi terkait," ujarnya.
"Ini menunjukkan kesadaran tinggi masyarakat yang peduli dengan lingkungannya," pungkasnya.
Kronologi Penemuan Benda Mirip Bom
Masih dilansir Tribun-Bali.com dari TribunSolo.com pada Rabu 30 Maret 2022 dalam artikel berjudul BREAKINGNEWS : Benda Mirip Bom Ditemukan di Kawasan Balai Kota Solo, saat ditemukan, keadaan di sekitar cukup ramai, benda mirip bom di depan pintu masuk SD Marsudirini Solo pertama kali ditemukan Bony, warga Pacitan.
Bony awalnya sempat mengira bila benda tersebut hanya sebuah sampah. Itu lantaran benda tersebut ditaruh di dalam plastik warna biru.
Dia bahkan sempat sedikit menggeser benda tersebut dengan kakinya. Namun akhirnya tak digubris lagi.
"Ya ada sesuatu terus tak pikir itu sampah, tadi saya ke sini langsung tak agak dimajukan sedikit, kemudian tak buka pakai kaki," ujar Bony, kepada TribunSolo.com, Rabu 30 Maret 2022.
"Saya nggak curiga, cuma saya tendang itu, langsung dibuka saya nggak mau lihat, saya tinggal gitu aja," tambahnya.
Bony yang sehari-hari bekerja asisten rumah tangga mengungkap dirinya melihat benda itu sekira pukul 05.30 WIB. Dia menyamakan benda itu seperti botol air mineral yang dibungkus.
"Besarnya (paling seperti) botol air mineral yang 1,5 literan," katanya.
Selepas itu, Bony memutuskan untuk melaporkan temuannya kepada kantor markas Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta yang dekat dengan SD Marsudirini.
"Saya lapor ke orang yang mengambil sampah itu, terus bilang sama ke kantor sini (kantor Polisi Militer), sudah itu," pungkasnya.
(*)
