La Liga
Bawa Barcelona Kembali ke Permain Terbaik, Ini yang Dilakukan Pelatih Tangan Dingin Xavi Hernandez
Xavi Hernandez benar-benar mampu mereparasi Barcelona dari tim medioker menjadi tim yang sulit untuk dikalahkan.
Disokong dengan barisan pemain yang mereka datangkan di bursa transfer Januari lalu, Xavi berpotensi besar mengembalikan performa Barcelona seperti musim-musim sebelumnya.
Mengembalikan Tiki-taka
Xavi dengan kegemilangannya bersama Al Sadd berpeluang besar untuk mengembalikan tiki-taka ke dalam permainan Blaugrana.
Dilansir Transfermarkt dan Sofascore, selama menukangi Al Sadd, Xavi telah menggunakan 5 formasi berbeda.
Mulai dari formasi 3 bek dengan skema 3-4-2-1 dan 3-1-4-2, serta formasi 4 bek dengan skema 4-3-3, 4-1-4-1, dan 4-2-3-1.
Sepanjang musim lalu dan musim ini, Xavi cenderung memakai formasi 3-4-1-2 atau 4-2-3-1.
Dengan formasi tersebut, ia mempertahankan identitasnya selama di Barcelona, yaitu bermain dengan tiki-taka.
Jika diakumulasi dari awal Xavi melatih hingga musim ini, catatan penguasaan bola Al sadd sebesar 64%, dengan tingkatan akurasi passing per pertandingan sebanyak 88.5%.
Dari statistik tersebut dapat dilihat, bagaimana cara Xavi meraih kejayaan bersama Al Sadd menggunakan cara yang elegan, menguasai pertandingan mengutamakan umpan dari kaki ke kaki.
Baca juga: PERSIJA Jakarta Lakukan Perombakan Besar-Besaran, Bambang Pamungkas Ikut Kena Depak
Baca juga: Lahir Selasa Umanis Landep, Hidup Mewah Saat Umur 40-an Tahun
Baca juga: THE JAK MANIA PUAS, Persija Jakarta Akhirnya Rombak Tim dan Coret 12 Orang, Berikut Daftar Namanya
Xavi adalah pelatih yang jenius dengan skemanya, ia dapat memainkan 2 formasi sekaligus dalam 1 pertandingan, hal yang juga sering dilakukan oleh Pep Guardiola.
Sampai saat ini sejak kedatangannya menuju Camp Nou, Barcelona selalu tampil dominan dengan rata-rata penguasaan bola sebanyak 59.43%.
Baca juga: Sekali Lempar, 2 Rival Barcelona Kena Sindiran Gerard Pique: Main di Kandang Real Madrid Membosankan
Namun, aliran bola Barca hanya mandek di lini tengah, saat sampai di sepertiga akhir, mereka hanya mampu menciptakan rata-rata penguasaan 42% dengan rata-rata passing 78%.
Akan tetapi, itu hanyalah masalah waktu, progres yang ia tunjukkan di permainan Barcelona begitu apik, Blaugrana mulai menemukan bagaimana cara menyerang dengan elegan dan mengutamakan kolektivitas permainan.
Peran Full Back dan Gelandang yang Ofensif