Mudik Lebaran 2022
Belum Ada Kenaikan Lonjakan Pesanan Mudik, Ladju Travel Denpasar Masih Beroperasi Normal
PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga (booster) tidak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Arini Valentya Chusni
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejak ada SE nomor 16 tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri pada Masa Pandemi COVID-19 yang berlaku mulai 2 April 2022 memberikan angin segar bagi masyarakay yang merindukan mudik lebaran setelah 2 tahun lamanya terkena imbas covid.
Jadi didalam aturan tersebut menyebutkan bahwa salah satunya PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga (booster) tidak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
Dan bagi PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai syarat perjalanan.
Sedangkan, PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai syarat perjalanan.
Lalu bagaimana pesanan tiket mudik di salah satu agent travel di Denpasar?
Baca juga: e-HAC Jadi Syarat Mudik Naik Pesawat, Begini Panduan Cara Mengisinya
Baca juga: Jelang Mudik, Forkom Tite Hena Bali Gelar Vaksinasi Booster Massal di Denpasar
Baca juga: HARGA Tiket Pesawat Mulai Naik, Penerbangan Jakarta-Bali Makin Mahal Jelang Mudik Lebaran 2022
Seperti yang Tribun Bali temui pada Jumat (08/04/2022), Ladju Travel yang merupakan penyedia jasa transportasi darat dari Bali menuju Lumajang, Malang, atau Surabaya ini belum mengalami lonjakan permintaan pesanan.
"Sejauh ini masih normal saja, belum ada lonjakan. Hari ini saja armada kami yang berangkat hanya 1 mobil, karena memang dari Jawa datangnya 1 mobil. Sudah ada pesanan masuk masih 9 orang dari kapasitas maksimal 14 orang," terang Ronny salah satu pengurus Ladju Travel Kantor Bali.
Ronny menambahkan, dulunya sebelum pandemi, H-1 bulan sebelum hari raya idul fitri, masyarakat berbondong-bondong memesan tiket perjalanan untuk mudik.
Namun saat pandemi ini, masih bisa jalan saja sudah syukur. Bahkan hingga pukul 16.00 WITA, pihak Ladju Travel masih menunggu pesanan dari penumpang. Padahal jadwal keberangkatan dari Denpasar dimulai pukul 16.00 WITA.
Dengan adanya kelonggaran mudik saat ini, pihak Ladju Travel berharap masyarakat tetap melaksanakan ritual sebelum hari raya, yakni mudik.
Untuk harga tarif sekali keberangkatan dari Denpasar menuju Malang atau Surabaya dipatok Rp 230 Ribu. Namun tak menutup kemungkinan akan adanya kenaikan tarif harga menuju lebaran.(*)