Ramadan 2022
Stop Panaskan Ulang 7 Makanan ini untuk Makan Sahur, Bisa Bikin Mandul Hingga Kanker
“Inilah aturan emas menghangatkan kembali makanan, jangan pernah menghangatkan kembali makanan berprotein tinggi.”
TRIBUN-BALI.COM - Bagi sebagian orang, memasak menu sahur terbilang merepotkan.
Tak heran kalau banyak yang memilih memanaskan ulang makanan untuk menu santap sahur.
Sebenarnya menghangatkan makanan saat sahur tidaklah salah asalkan menunya tepat.
Hal yang perlu diperhatikan adalah mengetahui makanan apa saja yang tidak baik untuk dipanaskan kembali.
Alih-alih kuat berpuasa, yang ada kamu malah mengalami efek negatif, loh!
Baca juga: 4 Resep Minuman Pelapas Dahaga untuk Buka Puasa di Ramadan 2022, Ada Es Punch Yogurt Mangga
Baca juga: The Body Shop Green Ramadan Terus Ajak Berbagi Kebaikan pada Sesama dan Semesta
Memanaskan makanan memang lebih praktis untuk santap sahur.
Apalagi buat kamu yang tidak cukup waktu untuk mengolah masakan.
Tapi ada fakta yang perlu diketahui bahwa tak semua makanan bisa kembali dipanaskan.
Dilansir dari Grid.ID, menurut Ahli Gizi, Lokendra Tomar, dari Weight Loss Clinic, Delhi, “Inilah aturan emas menghangatkan kembali makanan, jangan pernah menghangatkan kembali makanan berprotein tinggi.”
Untuk lebih memperjelas, berikut ini daftar makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang.
1. Sayuran dengan nitrat tinggi

Jika memiliki bayam atau sayuran berdaun hijau, wortel, lobak, hingga seledri, hindari memanaskannya kembali dalam microwave.
Sayuran kaya nitrat ini bisa berubah menjadi racun dan melepaskan sifat karsinogenik, yang umumnya bersifat kanker.
Bayam mengandung banyak zat besi, sehingga memanaskan kembali bayam dapat mengoksidasi zat besi yang ada dalamnya.
Oksidasi zat besi menghasilkan radikal bebas yang diketahui menyebabkan banyak penyakit, termasuk kemandulan dan kanker.
2. Nasi

Kamu mungkin terkejut, tapi nasi termasuk dalam kategori ini juga, loh.
Risikonya bisa keracunan makanan.
Baca juga: Promo J.CO di April 2022, Hampers Splendid Ramadan Bliss Rp 459.000, Charm Rp 389.000
Baca juga: TERBARU! Promo HokBen 8-10 April 2022, Super Bowl Special Ramadan Rp 35 Ribu, Cocok Buat Bukber
Hal ini karena adanya bakteri yang sangat resisten, yaitu Bacillus Cereus.
Kondisi panas membunuh bakteri ini, tetapi panas dapat menghasilkan spora yang bersifat racun.
Setelah nasi dipanaskan kembali dan ditinggalkan pada suhu kamar, spora yang dikandungnya dapat berkembang biak, lalu menyebabkan keracunan makanan jika dikonsumsi.
3. Telur

Kita semua tahu bahwa telur adalah sumber protein yang kaya, namun telur yang dimasak atau telur rebus dapat menyebabkan kerusakan serius bila terkena panas berulang kali.
Telur yang sudah matang harus segera dimakan, tetapi jika disimpan lebih lama jangan dipanaskan kembali.
Makanan berprotein tinggi banyak mengandung nitrogen.
Nitrogen ini mungkin teroksidasi karena pemanasan kembali, yang selanjutnya menyebabkan kanker.
4. Ayam

Komposisi protein dalam bahan pokok ini benar-benar berubah saat dikeluarkan dari lemari es untuk dipanaskan.
Hal tersebut dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan.
5. Kentang
Kentang kaya akan vitamin B6, kalium, dan vitamin C.
Baca juga: Berbuka Puasa! Promo HokBen April 2022, Nikmati Bento Ramadan Mulai Rp 46 Ribu hingga Rp 90 Ribu
Baca juga: Resep Tahu Goreng Isi Aci, Kriuk di Mulut, Bisa Jadi Bisnis Takjil Ramadan
Akan tetapi, jika dipanaskan lagi dan lagi, kemungkinan besar kentang akan menghasilkan Clostridium Botulinum (bakteri penyebab Botulisme).
Jika ingin menghindari tumbuhnya bakteri, yang terbaik adalah menyimpannya di lemari es atau membuangnya jika tidak dikonsumsi dalam 1-2 hari.
6. Jamur

Memanaskan jamur akan menghasilkan racun yang mengandung nitrogen teroksidasi dan radikal bebas.
Bahkan, jika ingin menyimpan jamur untuk hari berikutnya, pastikan memakannya dalam keadaan dingin.
7. Minyak zaitun

Salah satu sumber terbaik asam lemak omega-3 adalah minyak perasan dingin, seperti minyak zaitun.
Bukan hanya itu, minyak biji rami dan minyak kanola juga serupa.
Baca juga: Jadwal Shalat dan Buka Puasa Ramadan Senin 4 April 2022 untuk Seluruh Wilayah di Provinsi Bali
Lemak omega-3 sangat sensitif terhadap suhu dan menjadi tengik di atas 40 derajat celcius.
Oleh karena itu, jangan pernah memanaskan minyak peras dingin sebelum dikonsumsi.