Berita Denpasar
Tak Gunakan APBD, Koster Sebut Bali Digital Festival Habiskan Dana Hingga 2,6 Miliar
Tak Gunakan APBD, Koster Sebut Bali Digital Festival Habiskan Dana Hingga 2,6 MiliarTak Gunakan APBD, Koster Sebut Bali Digital Festival Habiskan Dana
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali Digital Festival ditutup oleh Pemerintah Provinsi Bali pada, Minggu 10 April 2022 setelah sebelumnya sempat berlangsung selama 3 hari di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar.
Bali digital festival ini menjadi wadah untuk para komunitas kreatif digital seperti digital art, start up, games online (mobile legend dan Free Fire) juga komunitas digital lainnya agar lebih bisa berkreativitas setelah dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan dari beberapa musisi Bali. Selama dibuka tiga hari kunjungan penonton mencapai 4000 orang lebih.
Baca juga: Kisah Pembudidaya Ayam Laga, Made Adi Beli Ayam Indukan dari Filipina hingga Amerika
Baca juga: Tingkatkan Okupansi Hotel, PHRI Badung Sebut Banyak Promo Hotel Hingga Kisaran 50 Persen
Baca juga: UPDATE TRANSFER PERSIB: Ryuji Utomo Masuk Radar Persib, Bos Buka Suara Soal Kebijakan Transfer
Acara ini ditutup langsung oleh, Gubernur Bali, Wayan Koster.
"Jadi sangat luar biasa perhatiannya, mungkin karena terkena pandemi 2 tahun jadi stress jadi begitu dibuka pagelaran ini luar biasa tanggapannya sehingga membludak. Tapi tidak hanya membludak namun juga menampilkan karya terbaiknya, nah antusias ini yang saya apresiasi," jelasnya.
Lebih lanjutnya ia mengatakan banyak yang menyampaikan aspirasinya bahwa acara ini sebaiknya ditampilkan secara berkelanjutan. Koster juga mengungkapkan acara ini dilaksanakan tanpa menggunakan APBD dan dilaksanakannya juga mendadak sekitar dua bulan yang lalu. Koster juga mengungkapkan ia memiliki inspirasi dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi kreatif Bali. Termasuk didalamnya pengembangan ekonomi melalui digitalisasi.
"Saya lihat banyak kreator, dan talenta di Bali cukup banyak tumbuh secara alami hanya saja selama ini belum mendapatkan arahan dan belum terorganisir menjadi suatu kekuatan. Maka dari itu seluruh komunitas kreatif digital ini saya kumpulkan dan kembangkan kreativitas nya untuk menompang perekonomian Bali yang diakomodasi kan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," imbuhnya.
Kedepannya festival digital ini akan dilanjutkan dengan Bali Digital Summit.
Yang akan melibatkan para pemangku kepentingan yang lebih luas.
Untuk Bali Digital Festival ini bekerja sama dengan sejumlah lembaga seperti Bank Indonesia Provinsi Bali dan BPD Bali.
Juga sejumlah lembaga yang bersedia menyumbangkan CSR nya untuk kegiatan ini.
"Total kegiatan selama tiga hari dengan berbagai jenis kegiatan yang cukup banyak ini saya buka secara terbuka yakni sebanyak Rp. 2,6 miliar. Lumayan, para peserta dan pengunjung nya gratis. Agar suasana yang sempat tertekan karena pandemi bisa semangat lagi," tutupnya. (*)