Berita Tabanan
UPDATE: Temuan Goa di Tabanan, Wayan Puja Percaya Tanah Leluhurnya Suci, Diduga Tempat Meditasi
Pemilik lahan di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan menutup lubang yang diduga menjadi goa religi, Selasa 12 April 2022. Hal ini m
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Marianus Seran
TRIBUN BALI.COM, TABANAN- Pemilik lahan di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan menutup lubang yang diduga menjadi goa religi, Selasa 12 April 2022.
Hal ini menyusul adanya penemuan goa diduga goa religi yang kemudian dinilai sebagai objek diduga cagar budaya (ODCB).
Tujuan dari penutupan dengan seng itu agar goa tersebut tetap terjaga atau tidak rusak sebelum proses penelitian selesai.
Menurut penuturan pemilik lahan, I Wayan Puja, penemuan goa tersebut sejatinya sudah ditemukan sejak bulan Maret 2022 lalu.
Sebelum ditemukan, di lokasi tersebut sedang terjadi penataan lahan atau pembuatan jalan.
Awalnya, di lokasi tersebut hendak dijadikan septic tank mengingat dalam penataan jalan septic tank milik warga tersebut dibongkar.
Namun, saat dilakukan penggalian dengan alat berat itu, justru amblas tiba-tiba dan diduga mengenai lambung dari gua.
Setelah itu, tutur dia, ia pun sempat merasa bingung dan bertanya-tanya gua apakah itu.
Setelah bertanya dengan tetangga dan keluarganya, ia memilih membiarkan lubang tersebut.
Sehari kemudian, ia bersama adiknya Ketut Nada berkonsultasi dengan pihak Balai Arkeologi (BALAR).
Namun, pihak BALAR langsung menerjunkan timnya untuk mengecek ke lokasi.
"Awalnya kami tak menduga karena kakek tiang yang sekarang sudah berusia hampir 90 tahun pun tidak tau dengan adanya goa ini.
Kemudian kami koordinasi dengan Balai Arkeologi itu tapi tim dari Balai langsung turun untuk mengecek," tuturnya saat dijumpai di lokasi, Selasa 12 April 2022 sembari menyebutkan masih belum diketahui kapan dibuatnya goa ini.
Wayan Puja melanjutkan, saat tim lapangan turun ke lokasi pihaknya dari pemilik lahan juga ikut turun mengecek.
Dari pengecekan tersebut juga ditemukan bahwa gua ini memiliki panjang 7 meter ke utara dengan lebar 5,5 meter dan ketinggian 1,55 meter.
"Saat turun ke goa itu tim juga menemukan 4 buah ceruk atau relung yang diduga sebagai tempat meditasi dulunya," katanya didampingi adiknya, Ketut Nada sembari menyebutkan posisi dari relung atau ceruk tersebut menyebar atau keliling.
Setelah selesai mengecek goa religi tersebut, kata dia, tim dari BALAR kemudian mengecek di sekelilingnya dan ternyata ada empat tempat lain yang diduga berkaitan.
Sehingga, tempat atau kawasan miliknya itu adalah kawasan suci atau tempat perjalanan spiritual dulunya.
Kemudian, setelah tim arkeologi turun, pihak dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) bersama Dinas Kebudayaan, pihak desa dan kecamatan kembali turun ke lokasi, Senin 11 April 2021 kemarin.
Dia menyebutkan, tak jauh dari lokasi penemuan goa , juga ada Pura Pesimpangan Puser Tasik yang bernama Pura Apit Yeh, Beji Dalem Bajangan, Pura Dalem Bajangan dan Pura Prajapati Bajangan.
Artinya, dari penemuan gua diduga goa religi ini kemudian terungkap kawasan suci ini sehingga dijadikan objek diduga cagar budaya (ODCB).
Menurutnya, goa tersebut saat ini sudah disakralkan oleh pemilik lahan.
Hal itu berdasarkan dari keterangan petugas bahwa kawasan tersebut adalah kawasan suci.
Selain itu kepercayaan dari keluarga juga serupa dengan petugas.
"Setelah pengecekan itu, kita diminta menjaga agar tidak rusak ataupun lainnya.
Sehingga kita pasangan tutup dari seng agar tidak ada orang yang masuk sebelum dilakukan penelitian oleh tim dari balai," jelasnya.
Sebelumnya, warga di Banjar Dalem, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri, Tabanan digemparkan dengan sebuah peristiwa penemuan gua di pekarangan usaha genting dan bata milik warga.
Pasca menerima informasi tersebut, Dinas Kebudayaan Tabanan bersama Balai Arkeologi dan juga Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) sudah turun ke lokasi untuk mengecek, Senin 11 April 2022.
Dan saat ini, gua tersebut dinilai sebagai objek diduga cagar budaya (ODCB).
"Iya ada informasi seperti itu (penemuan goa) dan tim kami dari Bidang Arkeologi bersama instansi terkait sudah turun ke lokasi juga," ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, Wayan Sugatra saat dikonfirmasi, Senin 11 April 2022.
Sugatra menjelaskan, awalnya penemuan objek diduga cagar budaya itu saat seorang warga bernama Ketut Nada sedang menata lahannya.
Namun, saat menggali tanah, tiba-tiba saja amblas dan setelah dicermati ternyata ada lubang yang cukup besar yakni ODCB berupa goa tersebut.
Kemudian, setelah menerima informasi tersebut tim turun ke lokasi untuk mengecek secara langsung.
Dari hasil pantauan dan kesimpulan awal, tim ahli dari BPCB dan BALAR memperkirakan objek tersebut adalah sebuah goa .
Goa dengan posisi melintang dari utara ke selatan, namun pintu masuk dari arah barat dengan ukuran tinggi sekitar 1,55 meter, lebar 5,28 meter.
Namun kendalammnya belum diketahui karena semakin menyempit.
Selain itu, juga didalamnya ditemukan empat buah ceruk atau relung yang diduga dulunya menjadi tempat semedi.
Dia menyebutkan, ceruk pertama ada di bagian utara dengan tinggi 1,27 meter, lebar 1,4 meter dan kedalaman 1,1 meter.
Ceruk kedua ada di bagian timur dengan tinggi 1,3 meter, lebar 1,27 meter dan kedalaman 0,9 meter.
Ceruk ketiga tak jauh dari ceruk kedua di bagian selatan dengan tinggi 1,1 meter, lebar 1,1 meter dan kedalam 0,5 meter.
Ceruk terakhir di sebelah ceruk ketiga dengan tinggi 1,27 meter, lebar 1,9 meter dna kedalam 0,8 meter.
"Setelah dicek, di dalamnya itu ada 4 relung atau ceruk yang diduga sebagai tempat semedi dulunya," jelas mantan Kepala BKPSDM Tabanan ini.(*)