Berita Bali

Purnama Sebentar Lagi, Ini Maknanya Dalam Lontar

Sebentar lagi umat Hindu akan menemui hari Purnama. Khususnya Purnama Jiyestha pada tanggal 16 April 2022

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi Bulan Purnama. Purnama Sebentar Lagi, Ini Maknanya Dalam Lontar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Purnama Sebentar Lagi, Ini Maknanya Dalam Lontar.

Sebentar lagi umat Hindu akan menemui hari Purnama.

Khususnya Purnama Jiyestha pada tanggal 16 April 2022. 

Purnama adalah waktu terakhir pada paroh terang, dan waktu awal pada paroh gelap.

Oleh sebab itu purnama dianggap waktu sakral.

Baca juga: Purnama Kadasa, Alasan Dibalik Baiknya Purnama Ini dan Kaitan Piodalan Besakih

Sebab saat bulan Purnama, diyakini Bhatara Parameswara atau Sang Hyang Purusangkara bersama saktinya.

Kemudian diiringi para dewa, dan bidadari-bidadari serta roh leluhur melakukan yoga. 

Demikianlah dijelaskan di dalam lontar Sundarigama.

Pada setiap Purnama, diyakini pula Dewa Bulan melakukan yoga.

Oleh sebab itu umat Hindu diharapkan membuat persembahan sesuai kemampuan.

Untuk dihaturkan ke hadapan para dewa, terutama kepada Dewi Bulan. 

Sesajen yang dipersembahkan saat Purnama, adalah penek kuning dengan lauk daging ayam putih siungan panggang.

Prayascita luih, reresik, dilengkapi segehan agung satu tanding.

Upacara dilakukan di sanggah, maupun tempat suci lainnya seperti pura dan parhyangan.

Baca juga: Purnama Kesanga, Hari Baik untuk Bersedekah, Lakukan Ini

Serta pada malam harinya, umat diharapkan melakukan yoga semadi.

Purnama yang dianggap paling purna dan sakral, adalah Purnama Kapat. Atau sekitar bulan September-Oktober.

Ada kemungkinan dianggap demikian, karena Purnama Karttika ini merupakan waktu peralihan musim kemarau ke awal musim hujan.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved