Tips Kesehatan

Benarkah Pasta Gigi Bisa Mengobati Gigi Berlubang? Ini Penjelasan Dokter

Pernah beredar iklan pasta gigi yang menyebutkan mampu mengobati gigi berlubang secara tak kasat mata.

freepik
Ilustrasi pasta gigi - Benarkah Pasta Gigi Bisa Mengobati Gigi Berlubang? Ini Penjelasan Dokter 

4. Pemeriksaan abses

5. Pemeriksaan gigi berjejal

6. Lidah dan jaringan lunak di sekitarnya

7. serta kelainan sendi rahang.

Pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ini, wajib dilakukan bagi segala usia.

Mulai dari anak di bawah 5 tahun hingga lanjut usia.

Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut

Masalah kesehatan gigi dan mulut telah banyak dialami oleh masyarakat.

Paling sering terjadi adalah masalah gigi berlubang.

Meski berbagai permasalahan gigi dan mulut telah banyak terjadi, namun rupanya masih banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan rongga mulut.

Seperti tidak rutin kontrol ke dokter gigi dan melakukan pengobatan gigi bermasalah secara mandiri.

Menanggapi hal tersebut, Zaida memberikan ulasannya.

Berdasarkan penjelasannya, kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut yang minim disebabkan karena pengetahuan masyarakat yang masih minim.

"Untuk orang Indonesia itu mindsetnya 'saya akan ke dokter gigi kalau gigi saya sakit, gusi saya bengkak, merah dan berdarah'," kata Zaida.

Berbanding terbalik dengan kebanyakan masyarakat di luar Indonesia yang sudah rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi.

Meskipun tidak memiliki masalah gigi dan mulut.

Selain itu, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap cara merawat kesehatan gigi dan mulut, menyebabkan berbagai permasalahan rongga mulut banyak dialami.

Masih banyak masyarakat Indonesia yang ditemui salah dalam cara menyikat gigi.

"Jadi asal-asalan, yang penting sudah sikat gigi," imbuh Zaida.

Kebiasaan yang rutin dilakukan setiap hari ini, harus dijalankan dengan teknik yang tepat.

Seringkali masyarakat berprinsip dalam melakukan metode sikat gigi harus dengan bulu sikat yang keras dan cara menyikat yang kencang.

Padahal kedua prinsip di atas tidak dibenarkan.

Zaida menganjurkan untuk memilih permukaan bulu sikat yang halus.

Karena jika menggunakan bulu sikat yang kasar dapat mengikis gusi.

Akhirnya banyak sekali keluhan yang timbul, seperti gusi berdarah.

Selain memilih bulu sikat yang halus, juga penting untuk dipahami dalam teknik menyikat gigi yang benar.

Jangan menyikat gigi dengan teknik arah kiri kanan secara kencang.

Padahal cara tersebut hanya membersihkan permukaan gigi saja, tidak secara keseluruhan.

"Itu tidak akan mencapai sela-sela gigi, hanya pada permukaan gigi saja."

"Akhirnya karang gigi tetap menumpuk, meskipun sikat gigi rajin," ucap Zaida.

Maka dari itu, terapkan cara menyikat gigi dari atas ke bawah. Lebih baik daripada dari kiri ke kanan.

Dengan menyikat gigi dari atas ke bawah, maka kotoran pada sela gigi akan terangkat dengan baik.

Lebih lanjut, tidak hanya berfokus pada cara menyikat gigi, penting juga membersihkan lidah.

Seringkali kebersihan lidah disepelekan. Padahal lidah juga merupakan bagian dari rongga mulut.

Perlu diketahui bahwa, dengan menyikat lidah dapat terhindar dari permasalahan bau mulut.

Dalam membersihkan lidah, cukup bisa dilakukan dengan memanfaatkan bulu sikat yang halus.

"Ditarik dari belakang ke depan sebanyak 4 kali, baru kumur-kumur," jelas Zaida.

Zaida mengingatkan untuk menyikat gigi 2 kali sehari pada saat pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur.

Penjelasan drg. Zaida Dahlia Wattimena ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Sumsel.

Artikel ini telah tayang di Tribunhealth.com dengan judul Benarkah Pasta Gigi Bisa Mengobati Gigi Berlubang? Begini Jawaban drg. Zaida Dahlia Wattimena

Sumber: Tribunnews
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved