Konflik Rusia vs Ukraina

RUSIA Peringatkan AS Jika Terus Kirim Senjata Ke Ukraina: Akan Ada Hal Tak Terduga Terjadi

Rusia telah memperingatkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden tentang konsekuensi yang tidak terduga jika tetap mengirimkan senjata ke Ukraina

Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
AFP / BRENDAN SMIALOWSKI
Presiden Amerika Serikat, Jode Biden berbicara di luar Istana Warsaw, Polandia pada Sabtu 26 Maret 2022, membahas tentang konflik Rusia vs Ukraina. 

TRIBUN-BALI.COM – Menuju bulan kedua invasi Rusia terhadap Ukraina kini masih berlanjut.

Rusia telah memperingatkan Amerika Serikat tentang konsekuensi yang tidak terduga jika pemerintahan Presiden AS Joe Biden tetap mengirimkan senjata ke Ukraina.

The Washington Post melaporkan jika pihaknya telah meninjau salinan catatan diplomatik yang dikirim Rusia ke AS minggu ini.

Dalam catatan diplomatik tersebut berisi tentang peringatan kepada AS dan NATO soal pengiriman sistem senjata "paling sensitif" ke Ukraina dapat membawa "konsekuensi yang tidak dapat diprediksi".

“Kami menyerukan Amerika Serikat dan sekutunya untuk menghentikan militerisasi Ukraina yang tidak bertanggung jawab, yang menyiratkan konsekuensi tak terduga bagi keamanan regional dan internasional,” tulis catatan itu dikutip Tribun-Bali.com dari Aljazeera pada Sabtu 16 April 2022.

Dalam catatan tersebut menambahkan soal pengiriman bahan bakar ke daerah konflik tersebut.

Laporan itu muncul beberapa hari setelah pemerintahan Biden mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar 800 juta Dollar ke Ukraina.

Baca juga: UKRAINA Berhasil Tenggelamkan Kapal Perang Rusia, Suara Gemuruh Terdengar di Penjuru Kota Kyiv

Baca juga: Dua WNA Rusia yang Diamankan Imigrasi Sempat Tinggal di Penginapan Warga Ukraina di Nusa Penida

Paket bantuan militer termasuk sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan helikopter serta membawa total bantuan AS ke Ukraina sejak invasi Rusia mulai lebih dari $2,4 miliar.

Seorang tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol, dibom 16 Maret lalu, pada 12 April 2022 di Mariupol, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang di tetangga Rusia.
Seorang tentara Rusia berpatroli di teater drama Mariupol, dibom 16 Maret lalu, pada 12 April 2022 di Mariupol, ketika pasukan Rusia mengintensifkan kampanye untuk merebut kota pelabuhan yang strategis, bagian dari serangan besar-besaran yang diantisipasi di Ukraina timur, sementara Presiden Rusia membuat kasus menantang untuk perang di tetangga Rusia. (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

“Paket bantuan baru ini akan berisi banyak sistem senjata yang sangat efektif yang telah kami sediakan dan kemampuan baru yang disesuaikan dengan serangan yang lebih luas yang kami harapkan akan diluncurkan Rusia di Ukraina timur,” kata Biden

“Pasokan senjata yang diberikan oleh Amerika Serikat dan Sekutu serta mitranya ke Ukraina sangat penting dalam mempertahankan perjuangannya melawan invasi Rusia,” lanjutnya.

Lebih lanjut, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan peralatan yang dikirimkan AS ke Ukraina membutuhkan pelatihan termasuk Meriam Howitzer 155 mm.

Ini adalah pertama kalinya Washington akan mengirim meriam ke Ukraina.

“Sistem yang mungkin memerlukan beberapa pelatihan tambahan untuk pasukan Ukraina adalah howitzer, radar kontra artileri, bukan sistem yang sangat sulit untuk dioperasikan, tetapi bukan sistem yang mereka miliki dalam inventaris mereka,” kata Kirby pada hari Rabu 13 April 2022.

Lebih lanjut, Biden mengungkapkan jika setiap bantuan militer yang dikirim AS ke Ukraina merupakan bentuk dukungan pertahanan.

Hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan Ukraina dari agresi Rusia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved