Berita Karangasem
Warga Kubu Mulai Kesulitan Air Bersih, Ada yang Harus Patungan untuk Membeli Air
Sebagian warga di Kecamatan Kubu mulai kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan tiap hari.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN BALI. COM, AMLAPURA - Sebagian warga di Kecamatan Kubu mulai kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan tiap hari.
Pemicunya dikarenakan sudah memasuki musim kemarau, dan minimnya sumber mata air di Kecamatan Kubu Pasokan air dicubang (tempat tampung air) habis.
I Wayan Tunas warga asal Desa Tulamben, Kecamatan Kubu warga saat ini kesulitan dapat air bersih.
Baca juga: Kejari Karangasem Periksa Lima Saksi Lagi, Total Sudah 9 Tersangka Kasus Pengadaan Masker
Baca juga: Kabar Tarif VoA Naik 3 Kali Lipat, Begini Tanggapan Gubernur Bali Wayan Koster
Bahkan warga terpaksa mencari rembesan air di pipa sekitar pinggir jalan raya.
Masyarakat mengambil air menggunakan gayung plastik dari jerigen.
Air yang diambil diangkut menggunakan timba.
"Air rembesan biasanya saya gunakan untuk mandi dan minum ternak. Sedangkan untuk masak & minum minta di tetangga," ungkap I Wayan Tunas, Minggu (17/4/2022).
Kondisi seperti ini rutin terjadi saat masuk musim kemarau.
Warga sulit dapat air bersih.
Hal serupa diungkapkan Putu Deni Suryawan warga Dukuh sekligus anggota DPRD Kab. Karangasem.
Warga mulai kesulitan air sejak seminggu.
Sementara warga membeli air bersih.
Pertangki warga harus beli air bersih Rp 150 - 400 ribu, tergantung medan dan jauhnya lokasi yang ditempuh truk.
"Seandainya akses jalan menanjak, jauh, dan belum dihotmik harganya makin mahal. Kalau saya beli Rp 150 ribu pertangkinya karena rumah saya dekat dengan jalan. Kalau yang lokasinya diatas, kemungkinan mencapai Rp 300 - 400 ribu," ungkap I Putu Deni Suryawan.
Putu Deni Suryawan menambahkan, daerah yang mulai kesulitan memperoleh air bersih di Kecamatan Kubu bagian atas.