Berita Tabanan

LLK Tabanan Laporkan Kendaraan dan Bangunan Rusak, Pemkab Masih Mendata

Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tabanan telah berhasil meluluskan ribuan peserta pelatihan selama ini. Namun begitu, banyak gedung yang saat ini

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Marianus Seran
I Made Prasetia Aryawan
Komisi IV DPRD Tabanan bersama Disnakertrans Tabanan meninjau bangunan di LLK Tabanan yang kondisinya memprihatinkan, Jumat 15 Oktober 2021. 

Kita hanya mengusulkan ke bagian aset sesuai kondisi fisik di lapangan," ungkapnya. 


Disinggung mengeni berapa jumlah bangunan yang masuk kategori rusak berat? Sugiarta masih belum berani banyak komentar.

Pihaknya mengusulkan semua bangunan serta kendaraan yang masuk kategori rusak. Selanjutnya akan dinilai bagian aset. 


"Semua yang rusak sudah kita usulkan.

Makanya akan dinilai oleh aset yang mana bisa di anggap rusak berat dan sebagainya. Kita sifatnya menunggu saja," tandasnya. 

 

Baca juga: Tabanan Siagakan 257 Personel Selama Arus Mudik, Bangun 5 Pos Pengamanan dan 1 Pos Terpadu


Untuk diketahui, sebelumnya Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tabanan hanya mendapat jatah sebanyak 7 paket (kelas) dari usulan sebanyak 22 paket di tahun 2022.

Hal ini tentunya menjadikan ketersediaan kelas dengan minat masyarakat sangat jauh.

Penyebab dari minimnya paket yang diberikan adalah karena anggaran pusat berkurang ditambah sarana gedung LLK Tabanan yang belum memadai.


Menurut data yang diperoleh, total 7 paket yang diberikan tersebut akan menampung pesertaa pelatihan sebanyak 112 orang.

Rinciannya 1 kelas servis sepeda motor, satu kelas servis AC, satu kelas Spa terapis, 1 kelas pembuatan roti dan kue, 1 kelas Barista, dan 2 kelas menjahit pakaian.


"Kalau dilihat dari minat masyarakat justru sangat sedikit sekali.

Karena banyak sekali yang ingin ikuti pelatihan di kita tiap tahunnya," ungkap Kepala UPTD LLK Tabanan, I Gede Nengah Sugiarta beberapa waktu lalu.


Sugiarta menjelaskan, beberapa faktor menjadi penyebab paket yang diberikan sangat jauh dari minat masyarakat.

Selain anggaran dari pusat atau Kementrian Tenaga Kerja kemungkinan berkurang kita tiap tahunnya mendapat pelatihan berkurang terus.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved