Berita Tabanan
LLK Tabanan Laporkan Kendaraan dan Bangunan Rusak, Pemkab Masih Mendata
Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tabanan telah berhasil meluluskan ribuan peserta pelatihan selama ini. Namun begitu, banyak gedung yang saat ini
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Marianus Seran
Kita hanya mengusulkan ke bagian aset sesuai kondisi fisik di lapangan," ungkapnya.
Disinggung mengeni berapa jumlah bangunan yang masuk kategori rusak berat? Sugiarta masih belum berani banyak komentar.
Pihaknya mengusulkan semua bangunan serta kendaraan yang masuk kategori rusak. Selanjutnya akan dinilai bagian aset.
"Semua yang rusak sudah kita usulkan.
Makanya akan dinilai oleh aset yang mana bisa di anggap rusak berat dan sebagainya. Kita sifatnya menunggu saja," tandasnya.
Baca juga: Tabanan Siagakan 257 Personel Selama Arus Mudik, Bangun 5 Pos Pengamanan dan 1 Pos Terpadu
Untuk diketahui, sebelumnya Lembaga Latihan Kerja (LLK) Tabanan hanya mendapat jatah sebanyak 7 paket (kelas) dari usulan sebanyak 22 paket di tahun 2022.
Hal ini tentunya menjadikan ketersediaan kelas dengan minat masyarakat sangat jauh.
Penyebab dari minimnya paket yang diberikan adalah karena anggaran pusat berkurang ditambah sarana gedung LLK Tabanan yang belum memadai.
Menurut data yang diperoleh, total 7 paket yang diberikan tersebut akan menampung pesertaa pelatihan sebanyak 112 orang.
Rinciannya 1 kelas servis sepeda motor, satu kelas servis AC, satu kelas Spa terapis, 1 kelas pembuatan roti dan kue, 1 kelas Barista, dan 2 kelas menjahit pakaian.
"Kalau dilihat dari minat masyarakat justru sangat sedikit sekali.
Karena banyak sekali yang ingin ikuti pelatihan di kita tiap tahunnya," ungkap Kepala UPTD LLK Tabanan, I Gede Nengah Sugiarta beberapa waktu lalu.
Sugiarta menjelaskan, beberapa faktor menjadi penyebab paket yang diberikan sangat jauh dari minat masyarakat.
Selain anggaran dari pusat atau Kementrian Tenaga Kerja kemungkinan berkurang kita tiap tahunnya mendapat pelatihan berkurang terus.