Serba serbi

Panca Upapataka, Berikut Ajaran 'Panca' Dalam Hindu yang Penting Diketahui

Banyak sekali filsafat dan filosofi Hindu yang bisa dipelajari, dan dipahami untuk meningkatkan spiritual seseorang.

Tribun Bali/Putu Supartika
Banjar Sanga Agung, Desa Tegal Harum, Denpasar menggelar upacara pecaruan atau pembersihan Kamis, 29 Juli 2021. Pecaruan digelar di pertigaan Jalan Gunung Rinjani - Jalan Gunung Kalimutu, Denpasar, yang merupakan lokasi penebasan oleh debt collector hingga menewaskan satu orang pada Jumat 23 Juli 2021 lalu. 

Dalam Slokantara 70, dikatakan bahwa membunuh sapi, membunuh wanita, dan anak-anak atau orang tua renta. Serta membakar rumah orang, adalah termasuk ke dalam dosa kecil atau upapataka. 

Baca juga: Tujuan Upacara Bhuta Yadnya Dalam Hindu di Bali

Panca Pandawa, adalah lima orang putera dari Pandu dalam epos Mahabharata. Diantaranya, adalah Yudhistira, Bhima, Arjuna, Nakula, dan Sahadewa. Semuanya adalah putera dari Dewi Kunti. 

Panca Pataka, adalah lima macam dosa yang harus dihindari manusia. Dalam Slokantara 69, disebutkan bahwa dosa ini diantaranya menggugurkan kandungan. Membunuh, memperkosa, bahkan orang yang kawin sebelum saudara-saudaranya yang lebih tua. 

Kemudian orang yang tidak tahu  masa baik untuk melakukan sesuatu. Ini semua termasuk orang-orang yang berdosa. 

Panca Mahabhuta, adalah lima elemen besar. Bagiannya, adalah apah, teja, pertiwi, bayu, dan akasa. Artinya, kelima unsur ini diantaranya adalah bumi, air, cahaya, angin, dan angkasa. 

Panca Mahapataka, adalah lima dosa maha besar. Diantaranya, membunuh brahmana, meminum minuman keras, mencuri emas, memperkosa gadis kecil, hingga membunuh guru.

Panca Kelud, adalah lima pembersihan yang juga dalam upacara Bhuta Yadnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved