Berita Klungkung
TOSS Center Klungkung Kembangkan Pupuk Organik Cair
Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center, Kabupaten Klungkung, di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan terus melakukan terobosan.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center, Kabupaten Klungkung, di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan terus melakukan terobosan.
Setelah mengolah sampah menjadi bricket, serta pupuk kompos, TOSS Center kini mengembangkan pupuk cair organik dari air lindi timbunan sampah organik.
Kepala Bidang Sarana Prasarana, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, DLHP Klungkung, Ketut Darmawan, menyebutkan air lindi adalah suatu cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan di timbunan sampah.
Cairan ini sangat berbahaya dan beracun bagi lingkungan, karena mengandung konsentrasi senyawa organik maupun senyawa anorganik tinggi.
Yang terbentuk dalam landfill (tempat pembuangan akhir).
Sebelum dijadikan pupuk cair, air lindi terlebih dahulu dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui komposisinya.
Untuk menjadi pupuk organik, air lindi harus dicampur dengan fermentor Ecoenzyme.
Perlakuannya yaitu 1 liter ecoenzyme, dicampur dengan 50 liter air lindi.
Masing-masing difermentasi selama 4 Minggu, 3 Minggu dan 2 Minggu.
“Air lindi yang diolah di TOSS didapat dari tampungan rembesan proses komposting sampah organik di dalam blok blok sel penimbunan sampah organik,” sebutnya.
Pupuk cair yang dikembangkan ini sekarang sedang dilakukan penelitian, bekerjasama dengan salah satu universitas negeri di Bali.
Dengan penelitian itu, diharapkan air lindi tidak lagi terbuang dan menghasilkan pupuk berkualitas untuk meningkatkan hasil pertanian. (*)