Berita Klungkung
Libur Lebaran 2022, Nusa Penida Ramai Tapi Okupansi Masih Rendah
Ramainya wisatawan mengunjungi Nusa Penida pada libur Idul Fitri ini, ternyata tidak diikuti dengan peningkatan yang signifikan terhadap okupansi pe
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Ramainya wisatawan mengunjungi Nusa Penida pada libur Idul Fitri ini, ternyata tidak diikuti dengan peningkatan yang signifikan terhadap okupansi penginapan.
Seperti hotel maupun bungalow yang ada di pulau berjuluk 'The Blue Paradise Island' tersebut.
Baca juga: Libur Lebaran 2022, Dishub Badung Pantau Kepadatan Lalu Lintas Melalui ATCS.
Hal ini dikarenakan kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida, hanya menginap satu hari saja atau day trip.
Ketua BPC PHRI Klungkung, I Wayan Kariana, menjelaskan okupansi penginapan baik hotel ataupun bungalow di Nusa Penida pada liburan Idul Fitri ini masih relatif kecil.
Di Pulau Nusa Lembongan, okupansi hotel atau bungalow rata-rata 15 persen.
Baca juga: ZODIAK Calon Pemimpin, Apakah Kamu Termasuk Diantaranya?
Sementara di Nusa Gede (Penida), rata-rata okupansi 25 persen.
Meskipun pada liburan ini, kondisi Nusa Penida krodit karena ramai didatangi wisatawan.
Namun hal itu tidak sejalan dengan raihan okupansi.
"Okupansi masih kecil, itupun tidak merata. Ada juga teman-teman (pengelola akomodasi wisata) yang masih kosong," ujar Wayan Kariana, Selasa 3 Mei 2022.
Baca juga: GRATIS! Naik Bus Trans Dewata, Masyarakat Minta Rute Ditambah
Ia menjaskan, pada liburan panjang Idul Fitri ini, wisatawan kebanyakan day trip, sehingga tidak menginap.
Wisatawan yang datang kebanyakan dari lokal Bali, walau ada juga wisatawan lokal luar Bali, dan wisatawan asing yang jumlahnya masih sedikit.
"Saya sempat cek ke Pelabuhan Sanur, yang banyak wisatawan lokal Bali yang datang untuk bersembahyang ke Nusa Penida. Mereka day trip, sehingga tidak pengaruh signifikan ke okupansi," ungkapnya.
Baca juga: BEKAL Makan Siang, Tips Hidup Sehat dan Hemat
Meskipun demikian, dirinya berharap ke depan situasi pariwisata berangsur normal. Hal ini ditandai sudah mulai banyaknya booking atau pesanan kamar ke beberapa akomodasi wisata di Nusa Penida pada bulan Juli-Agustus 2022.
"Saya kira bulan Juli sampai Agustus itu, pariwisata di Nusa Penida sudah mulai bangkit. Booking sudah mulai pada bulan itu," ungkapnya.
Ia berharap ke depan pandemi mereda dan pariwisata bisa kembali pulih.
Nusa Penida pun diharapkan bisa kembali menjadi primadona, dan wisatawan bisa menghabiskan waktu berhari-hari untuk menginap di Nusa Penida.
" Di Nusa Penida, khususnya di Lembongan selama ini okupansi didominasi oleh kunjungan wisatawan asal Eropa dan Australia. Kalau Tiongkok ramai tapi mereka biasanya day trip," jelasnya. (*)