Info Kesehatan
Kenali, Penyebab Berat Badan Naik saat Stres, Termasuk Malas Gerak
Tribunners, salah satu pemicu kenaikan berat badan saat sedang stres adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengontrol makanan sehat yang dikonsumsi.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kenali, Penyebab Berat Badan Naik saat Stres, Termasuk Malas Gerak
Tribunners, salah satu pemicu kenaikan berat badan saat sedang stres adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengontrol makanan sehat yang dikonsumsi.
Baca juga: Cara Merawat Betis Agar Tidak Pegal pada Malam Hari, Minum Air yang Cukup
Selain itu, ada juga beberapa alasan yang memicu terjadinya kenaikan berat badan saat sedang stres seperti berikut ini.
1. Meningkatkanya keinginan makan manis
Dilansir dari Verywell Mind, ketika stres seseorang cenderung memiliki keinginan untuk mengonsumsi makanan manis yang lebih tinggi. Ini karena makanan manis bisa memberikan energi yang dipikir dibutuhkan oleh tubuh.
Akan tetapi, mengonsumsi banyak gula membuat tubuh cenderung menyimpannya dalam porsi besar. Energi disimpan dalam bentuk lemak perut, yang sangat sulit untuk dihilangkan.
Akibatnya, ketika berusaha menghilangkan stres dengan konsumsi makanan manis, lemak perut dan berat badan pun naik.
2. Metabolisme melambat
Hormon kortisol yang dilepaskan oleh tubuh saat sedang stres, dapat memperlambat metabolisme yang memicu kenaikan berat badan.
Para ilmuwan dari Ohio State University pada 2015 lalu, melakukan wawancara dengan seorang wnaita mengenai stres yang dialami, sebelum memberikan makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi.
Setelah makan, tingkat metabolisme mereka diukur, begitu juga dengan kadar gula darah, kolesterol, insulin, dan kortisol.
Ditemukan bahwa rata-rata wanita yang mengalami stres selama 24 jam sebelumnya membakar 104 kalori lebih sedikit daripada mereka yang tidak stres. Ini menyebabkan kenaikan berat badan sebanyak 11 pon dalam satu tahun.
selain itu, wanita yang stres juga mempunyai kadar insulin yang lebih tinggi, hormon yang berpengaruh dalam penyimpanan lemak.
3. Malas gerak
Stres membuat seseorang menjadi lebih malas untuk bergerak, sehingga olahraga yang seharusnya dilakukan pun terlewatkan.