Human Interest Story

Kisah Penyedia Sewa Sepatu Roda, Ismi Bisa Raup Untung Hingga Rp 2 Juta Dalam Seharinya

Sejak diresmikannya Alun-alun Kota Bangli awal tahun 2022, suasana di kota Bangli terlihat lebih hidup.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Karsiani Putri
Muhammad Fredey Mercury
Latihan - puluhan anak-anak berlatih sepatu roda di alun-alun Kota Bangli, Kamis (12/5) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sejak diresmikannya Alun-alun Kota Bangli awal tahun 2022, suasana di kota Bangli terlihat lebih hidup.

Masyarakat Bangli mulai dari dewasa hingga anak-anak kerap memanfaatkan ruang publik ini sebagai tempat rekreasi di tengah kota, terutama saat sore hari.

Selain menjadi tempat rekreasi, keberadaan Alun-alun Kota Bangli menjadi lahan mencari rezeki.

Baca juga: Bupati Bangli Pastikan Tak Ada Lagi Penghentian Konser Musik

Baca juga: Panitia HUT Bangli Tunggu Sumbangan Sponsor, Kekurangan Anggaran Capai Rp. 300 Juta

Yang paling menonjol adalah jasa penyewaan sepatu roda yang laris manis.

Bahkan pendapatan harian  bisa mencapai jutaan rupiah.

Salah satu penyedia jasa penyewaan sepatu roda Ismi Walifaturrobitoh mengaku saat hari-hari biasa, ia hanya membawa puluhan sepatu roda untuk disewakan.

Dari jumlah tersebut, wanita asal Purbalingga, Jawa Tengah itu mengaku bisa mengantongi Rp. 300 ribu hingga Rp. 400 ribu dalam sehari. 

Jumlah pendapatan ini bahkan bisa meningkat pesat, terutama saat ada acara di Alun-alun Kota Bangli.

Sebab jumlah sepatu roda yang disewakan pun juga ikut ditambah hingga ratusan pasang.

"Misalnya saat ada konser Bagus Wirata beberapa hari lalu. Pendapatan hari itu bisa mencapai Rp. 2 juta sehari," ujarnya saat ditemui Kamis (12/5).

Lapak sewa jasa sepatu roda itu dibuka mulai pukul 15.00 wita hingga pukul 22.00 wita.

Sembari memasangkan sepatu roda pada konsumen, wanita yang akrab disapa Ismi itu mengatakan penyewa sepatu roda kebanyakan anak-anak.

Dengan hanya membayar Rp. 10 ribu, mereka bisa bermain sepatu roda sepuasnya.

"Kalau belum bisa, nanti suami saya yang mengajari," ucapnya.

Sebelum menjalankan bisnis sewa sepatu roda, Ismi bersama suami yang memulai merantau ke Bali tahun 2013 silam, menjalani pemasaran buku paket sekolah anak-anak.

Kehidupannya pun dijalani dengan berpindah-pindah tempat, mengikuti pekerjaan sang suami.

Hingga pada tahun 2016, kedua pasutri itu memulai bisnis penyewaan sepatu roda. 

"Awalnya kami menyewakan di wilayah Denpasar, lalu pindah ke Gianyar. Saat di Gianyar itulah kami tahu kalau di Bangli akan dibangun Alun-alun. Sehingga pada peresmian alun-alun awal tahun 2022 ini, kami buka di Bangli," ungkapnya.

Ismi mengatakan saat ini dirinya memiliki ratusan pasang sepatu roda untuk disewakan.

Tak hanya menyewakan, namun pihaknya juga menyediakan sepatu roda bagi konsumen yang ingin membeli.

"Mungkin karena sudah lancar, maka mereka langsung beli. Untuk harga bervariasi, mulai dari Rp. 250 ribu," kata dia.

Kendati jasa sewa sepatu roda sangat menggiurkan, Ismi mengaku beberapa kali sepatu roda miliknya yang disewa tidak kembali.

Hal ini diperkirakan penyewa salah mengembalikan sepatu roda.

Mengingat di Alun-alun setidaknya ada tiga penyedia sewa sepatu roda.

"Ya mau bagaimana lagi, saya hanya pasrah saja," ucapnya. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved