Tips Kesehatan

Fenomena Cuaca Panas Bisa Berdampak Serius untuk Perempuan

Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman memberikan tanggapannya terkait cuaca panas yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Shutterstock
Ilustrasi - Fenomena Cuaca Panas Bisa Berdampak Serius untuk Perempuan 

TRIBUN-BALI. COM - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman memberikan tanggapannya terkait cuaca panas yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Dicky dalam hal ini juga seorang periset di bidang global health security dan memberikan masukan atau kajian di bidang perubahan iklim. Serta dampaknya di sisi kesehatan.

"Nah saat ini untuk diketahui bahwa gelombang panas, atau pun cuaca panas ekstrim adalah suatu kondisi lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Ramalan Cuaca Bali 18 Mei 2022, Cerah Berawan dan Berawan Mendominasi Cuaca di Bali

Ini menurutnya merupakan dampak atau akibat suatu proses yang komplek dan komprehensif. Ada faktor lingkungan dan perilaku manusia di sana.

Yang ingin ia tekankan di sini adalah upaya mitigasi. Salah satunya perubahan perilaku dengan mengharmonisasikan kesehatan lingkungan dan hewan. Menurutnya ini suatu pendekatan yang harus mulai Indonesia kejar.

"Apalagi kita presidensil G20. Ini yang harus diangkat untuk menyelamatkan bumi yang semakin rawan, rentan dan rusak ekosistimnya karena perilaku individu manusia dan negara yang merusak habis ekosistem lingkungan," kata Dicky menambahkan.

Baca juga: SOLUSI Agar Tetap Sehat saat Cuaca Panas Menyerang, Minumlah Meski Tidak Haus

Dan pemanasan ini berdampak sangat besar pada kesehatan. Ia pun memprediksi jika Indonesia bisa saja mengalami suhu panas atau cuaca seperti di India yaitu lebih dari 40 derajat.

Dan hal ini tentu akan berdampak pada kelompok rawan selain berpengaruh pada sosial dan ekonomi yang menjadi rendah.

Di sisi lain, dampak cuaca panas ini berbeda bagi tiap gender. Antara laki-laki dan perempuan. Sebagai contoh pada perempuan Hiponatremia itu akan jauh lebih berisiko terjadi karena suhu panas.

Baca juga: Panas Terik Terjadi di Beberapa Wilayah di Indonesia, Berikut Penjelasan BMKG: Jaga Stamina Tubuh

Hiponatremia merupakan kondisi konsentrasi natrium dalam darah lebih rendah dari angka normal.

Apalagi pada pekerja perempuan yang terekspos panas. Termasuk di perkotaan, ditambah pula dengan polusi udara. Hal seperti ini tentu harus bukan hanya reaktif saja.

Misalnya sekadar berteduh atau mencari udara dan cukup minum. Solusi yang digunakan juga untuk bisa mencegah perburukan dan melakukan perbaikan. (*)

Artikel lainnya di Berita Kesehatan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fenomena Cuaca Panas Dapat Berpengaruh Pada Kesehatan Khususnya Perempuan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved