Berita Jembrana

Gigitan Anjing Rabies di Jembrana Capai 100 Kasus, Dosis VAR Belum Mencukupi

Kasus gigitan anjing positif rabies di Jembrana mencapai 100 kasus. Sementara stok untuk Vaksinasi Antirabies (VAR) belum sepenuhnya aman.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Dwi
Ilustrasi - Gigitan Anjing Rabies di Jembrana Capai 100 Kasus, Dosis VAR Belum Mencukupi 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Kasus gigitan anjing positif rabies di Jembrana mencapai 100 kasus.

Sementara stok untuk Vaksinasi Antirabies (VAR) belum sepenuhnya aman.

Sebab, sejak didatangkan 390 dosis pada 13 Mei 2022 lalu, saat ini kasus gigitan semakin bertambah.

Bahkan sudah mencapai 100 kasus per hari ini, Jumat 20 Mei 2022. 

Baca juga: Setubuhi Anak di Bawah Umur di Jembrana, Bos Rumah Makan Ini Dipenjara 9 Tahun

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jembrana, I Made Dwipayana mengatakan, VAR sebelumnya dibeli oleh Puskesmas dengan menggunakan dana dari anggaran BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

Tapi tidak semua puskesmas memiliki anggaran BLUD yang mencukupi, hanya puskesmas yang mempunyai anggaran.

“Untuk rumah sakit juga beli. Kalau BLUD masih boleh digeser anggarannya. Maka ini nanti memang harus ada penambahan, ketika angka kasus ini tinggi,” ucapnya Jumat 20 Mei 2022.

Baca juga: Pemkab Jembrana Serahkan Rp275 Juta untuk Pengabenan Kolektif

Ia menyebut, puskemas yang BLUD kecil tidak membeli VAR seperti Puskemas Gumbrih, dan akan mengambil dari puskesmas yang punya VAR.

Seperti Melaya yang hanya ada satu saja, Gilimanuk tidak ada CAR, kemudian Puskesmas II Jembrana juga tidak ada VAR dan hanya Puskesmas I Negara saja yang ada.

Sementara beberapa puskesmas lainnya, hingga saat ini masih proses pengadaan.

“Dan untuk stok saat ini, kalau gigitan makin banyak, maka bisa sebulan habis tergantung kasus gigitan. Karena satu gigitan seorang yang tergigit membutuhkan 4 dosis VAR. Kalau 390 maka estimasi ialah untuk 100 kasus gigitan,” jelasnya.

Menurut dia, stok 390 itu harus ditambah melihat zona merah rabies sudah menyebar di seluruh kecamatan di Jembrana.

Sehingga stok rabies di Jembrana belum bisa disebut aman.

Baca juga: Stok Sempat Nyaris Habis, Vaksin Anti Rabies di Jembrana Kini Ada 390 Dosis

Karena memang juga terkendala anggaran yang tidak cukup.

Namun, memang ada langkah-langkah yang perlu diambil. Misalnya, vaksinasi pada anjing dan eliminasi.

“Kalau berbicara aman, maka perlu 500 dosis per bulan, baru bisa berkata aman. Kalau tidak memang solusi ialah vaksinasi dan eliminasi anjing,” tegasnya.

Atas hal di atas, sambungnya, bahwa Pemkab Jembrana saat ini sedang mengupayakan ke pusat untuk bantuan VAR.

Baca juga: Kecelakaan di Jembrana, Kendaraan Jatuh ke Bawah Jembatan, Toni Meninggal dengan Luka Bakar di Tubuh

Apalagi, yang 390 itu sebagian sudah terpakai, salah satunya ialah untuk keluarga korban yang meninggal karena kena muntahan tiga orang.

Kemudian juga ada di Bading kayu ada kasus gigitan tiga orang.

Dan untuk yang SAR (Serum Antirabies) hingga saat ini belum ada lagi.

Terakhir ada dua serum, sudah digunakan untuk yang digigit pada bagian muka.

Sementara saat ini untuk serum masih kosong.

“Kita masih upayakan serum. Tapi memang SAR sulit, paling ada di Siloam. Mudah-mudahan tidak ada yang digigit daerah leher."

"Sekitar dua Minggu lalu ada kasus gigitan yang butuh serum sehingga itu diberikan,” jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa memang Jembrana menjadi salah satu kabupaten dengan Kasus Luar Biasa (KLB) yang masuk dalam penanganan provinsi sejak 2008 lalu.

Dua kabupaten lain ialah di Karangasem dan Buleleng.

Saat ini, kasus gigitan Jembrana paling tinggi.

Pihaknya mengusulkan akan meminta dinas terkait untuk melakukan eliminasi anjing liar, yang memang tidak memiliki pemilik.

“Kita upayakan untuk meminta sana sini untuk vaksin. Segera nantinya akan ada pergeseran anggaran untuk penanganan rabies. Vaksin dan VAR, mendahului anggaran perubahan."

"Terakhir rapat dengan bupati, masih upayakan. Selain puskesmas juga rumah sakit akan membantu,” bebernya. (*)

Berita lainnya di Berita Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved