Inf Populer

Sri Mulyani Akan Naikkan Tarif Listrik PLN Pelanggan 3.000 VA Usai Dapat Persetujuan Jokowi

Jokowi telah resmi menandatangani keputusan menaikkan tarif listrik dengan daya 3.000 Volt Ampere (VA) ke atas.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribunnews/HO/Biro Pers Setpres/Muchlis Jr
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima sejumlah pimpinan Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu 16 Februari 2022. Pimpinan Bank Dunia tersebut adalah Axel Van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V Ferro selaku Vice President East Asia and Pasific Region, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia. Turut mendampingi selain Sri Mulyani yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung. 

TRIBUN-BALI.COM  Sri Mulyani Akan Naikkan Tarif Listrik PLN Pelanggan 3.000 VA Usai Dapat Persetujuan Jokowi

Presiden Republik Indonesia Joko Widod (Jokowi) telah resmi menandatangani keputusan menaikkan tarif listrik dengan daya 3.000 Volt Ampere (VA) ke atas.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR Ri di Jakarta, pada Kamis 19 Mei 2022.

Alasan dinaikkannya tarif listrik bagi konsumen dengan daya 3.000 VA tersebut tidak lain untuk berbagi beban dan menjaga rasa keadilan.

"Bapak Presiden atau kabinet sudah menyetujui kalau untuk berbagi beban, untuk kelompok rumah tangga yang mampu, yaitu direpresentasikan dengan mereka yang langganan listriknya di atas 3.000 VA, boleh ada kenaikan tarif listrik, hanya di segmen itu ke atas," kata Sri Mulyani dalam Raker dikutip Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Jumat 20 Mei 2022 dalam artikel berjudul Disetujui Jokowi, Tarif Listrik Pelanggan 3.000 VA Bakal Naik.

Pemerintah sudah menanggung kompensasi listrik dengan alokasi anggaran Rp 21,4 triliun.

Semula anggaran kompensasi listrik tidak tersedia dalam APBN 2022.

Secara keseluruhan, kompensasi energi melambung menjadi Rp 234,6 triliun dari Rp 18,5 triliun, sehingga anggarannya ditambah sebesar Rp 216,1 triliun.

Rinciannya, kompensasi BBM bertambah Rp 194,7 triliun yang terdiri dari kompensasi solar Rp 80 triliun dan kompensasi Pertalite Rp 114,7 triliun; serta anggaran kompensasi listrik ditambah Rp 21,4 triliun.

Baca juga: BSU Rp 1 Juta 2022 Untuk Pekerja Akan Segera Cair, Simak Syarat & Kriteria Penerimanya

"Jadi anggaran untuk kompensasi akan melonjak dari yang tadinya hanya dialokasikan Rp 18,5 triliun," ujarnya.

Sementara jika tidak ada kompensasi dari pemerintah dan kenaikan tarif listrik, arus kas operasional PLN akan defisit hingga Rp 71,1 triliun.

Sebab, PLN  perlu menjaga rasio kecukupan kas operasional untuk membayar pokok dan bunga pinjaman kepada lender setidaknya minimum 1.0x.

Hingga 30 April 2022, PLN sudah menarik pinjaman sebesar Rp 11,4 triliun dan akan menarik pinjaman kembali di Mei-Juni sehingga total pinjaman Rp 21,7 triliun - Rp 24,7 triliun.

"Jika tidak ada tambahan kompensasi dari pemerintah, maka pada Desember 2022 diproyeksikan arus kas operasional PLN akan defisit Rp 71,1 triliun," tandas Sri Mulyani.

Ada Kompensasi Listrik

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved